Taliban Larang Salon Kecantikan setelah Hampir 2 Tahun Kuasai Afghanistan
jpnn.com, KABUL - Pemerintah Afghanistan di bawah rezim Taliban terus mempersempit ruang gerak kalangan perempuan.
Kini, Taliban tidak hanya melarang pendidikan bagi kaum perempuan, tetapi juga mengeluarkan larangan usaha salon kecantikan.
Larangan terbaru itu merupakan kebijakan Kementerian Amar Makruf Nahi Mungkar Afghanistan.
Surat keputusan tentang pelarangan salon kecantikan itu telah beredar luas di media sosial. Namun, Mohammad Sidik Akif Mahajar selaku Kementerian Amar Makruf Nahi Mungkar Afghanistan tidak memerinci soal aturan baru itu.
Mahajar hanya mengonfirmasi info soal larangan tersebut. Surat keputusannya diterbitkan pada 24 Juni lalu.
Para pemilik salon kecantikan diberi waktu sebulan untuk menutup usaha mereka. Larangan itu berlaku di ibu kita Afghanistan, Kabul, dan seluruh provinsi.
Namun, tidak ada alasan yang tertulis dalam larangan itu. Kementerian Amar Makruf Nahi Mungkar hanya menyebut kebijakan tersebut merupakan tindak lanjut atas perintah lisan dari Hibatullah Azkhundzada selaku pemimpin tertinggi negeri berjuluk Kuburan Para Penguasa itu.
Akhundzada pernah menyatakan bahwa pemerintahannya telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk perbaikan kehidupan perempuan Afghanistan.
Pemerintah Afghanistan di bawah rezim Taliban terus mempersempit ruang gerak kalangan perempuan.
- Komitmen Luvance Hadirkan Peralatan Salon Kecantikan Berkualitas
- Menlu Retno Perjuangkan Ekonomi Inklusif demi Kemajuan Afghanistan
- Titik Balik Nita Zahro, Single Parent yang Sukses Dirikan 2 Salon Lewat Kursus Kecantikan
- Cannelle Merawat Ujung Rambut Hingga Kuku Ala Gen Z
- Bantu Anak-Anak Afghanistan, Indonesia Kirim 10 Juta Vaksin Polio
- Ingin Gusur Taliban, Front Perlawanan Nasional Afghanistan Harapkan Bantuan Israel