Taliban Memperbolehkan Perempuan Kuliah, Cuma Ada Beginian di tengah Kelas
Namun, seorang pejabat senior Taliban mengatakan bahwa partisi semacam itu sangat bisa diterima.
Dia mengatakan bahwa Afghanistan memiliki sumber daya dan tenaga kerja yang terbatas, sehingga untuk saat ini cara terbaik agar guru bisa mengajar kelas pria dan wanita dalam waktu bersamaan dengan memberi pemisah berupa partisi.
Foto-foto yang dibagikan oleh Universitas Avicenna di Kabul dan menyebar di media sosial menunjukkan sebuah tirai abu-abu dipasang di tengah kelas yang memisahkan kursi mahasiswa dan mahasiswi.
Belum jelas apakah partisi ruang kelas itu dipasang atas perintah Taliban.
Sejumlah guru mengatakan masih ada ketidakpastian tentang aturan apa yang akan diterapkan oleh Taliban.
Hingga saat ini kelompok militan tersebut juga belum membentuk pemerintahan baru setelah merebut Kabul tanpa perlawanan tiga pekan lalu.
Kembalinya Taliban ke tampuk kekuasaan telah membunyikan alarm bagi sebagian kaum perempuan.
Mereka takut kehilangan hak-hak yang mereka perjuangkan dalam dua dekade terakhir, meski menghadapi penentangan keluarga dan pejabat di negara muslim konservatif itu.
Taliban yang kini menguasai Afghanistan memperbolehkan kaum perempuan melanjukan perkulihan, cuma ada beginian di tengah kelas.
- Ingin Gusur Taliban, Front Perlawanan Nasional Afghanistan Harapkan Bantuan Israel
- Meski Tak Akui Taliban, Indonesia Tetap Kirim 10 Juta Vaksin Polio ke Afghanistan
- Berdalih Melindungi Moral, Taliban Bakar Puluhan Alat Musik
- Ekonomi Afghanistan Hancur-Hancuran, Taliban Ogah Disalahkan
- Taliban Larang Salon Kecantikan setelah Hampir 2 Tahun Kuasai Afghanistan
- Hak Perempuan Masih Terpinggirkan, Taliban Jangan Berharap Dapat Pengakuan