Taliban 'Satroni' Distrik Penting
Senin, 18 Januari 2010 – 19:21 WIB
KABUL - Ibukota Afghanistan, Kabul, mendapat serangan hebat dari sekitar dua lusin personil kelompok militan Taliban. Sebagaimana diberitakan situs The Guardian, Senin (18/1), peristiwa ini pun memaksa pasukan militer Afghanistan menutup sebagian kawasan kota itu, setelah rangkaian tembakan dan ledakan bom yang terkoordinir diarahkan khususnya ke kantor-kantor kementerian dan target penting lainnya. Sementara, sebuah pernyataan dari unit NATO di negeri itu, menyebutkan bahwa beberapa ledakan kecil juga terjadi di sekitar pusat perbelanjaan Feroshgah e Afghan dan Hotel Serena. "Pasukan keamanan Afghanistan telah mengamankan semua jalanan di daerah sekitar, dan laporan awal menyebutkan mereka telah menewaskan setidaknya dua penyerang bersenjata di pusat perbelanjaan, usai mengevakuasi tempat itu," jelas pernyataan tersebut.
Kepulan asap tebal dapat dilihat dari kejauhan, paska sebuah ledakan hebat yang terdengar berasal dari sekitar kawasan diplomatik di mana terletak sejumlah kantor kementerian dan Hotel Serena yang mewah. Berikutnya, suara tembakan-tembakan sporadis pun terdengar menyalak berkali-kali. Disebutkan, distrik yang diserang itu juga dikenal dipenuhi warga asing.
Baca Juga:
"Setidaknya 10 orang pelaku bom bunuh diri berada di sejumlah bangunan, termasuk di bank-bank dan pusat perbelanjaan," ungkap salah seorang personil keamanan, Amir Mohammad, kepada Reuters.
Baca Juga:
KABUL - Ibukota Afghanistan, Kabul, mendapat serangan hebat dari sekitar dua lusin personil kelompok militan Taliban. Sebagaimana diberitakan situs
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer