Taliban Tunjuk Buronan Jadi Menteri, China Tidak Peduli
jpnn.com, BEIJING - China pada Rabu mengatakan siap melanjutkan komunikasi dengan pemimpin pemerintahan baru Taliban di Afganistan dan menyebut hal itu sebagai satu langkah penting dalam rekonstruksi.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin dalam konferensi pers di Beijing, ketika ditanya apakah China akan mengakui pemerintahan baru yang para pemimpinnya ditunjuk pada Selasa.
Taliban menunjuk sejumlah petinggi di kalangan mereka untuk mengisi pos-pos menteri di pemerintahan baru Afghanistan, termasuk rekan pendiri kelompok militan itu sebagai perdana menteri dan seorang buronan dalam daftar terorisme AS sebagai menteri dalam negeri.
Namun, China tampaknya tak peduli dengan keputusan mengkhawatirkan tersebut.
"China menghormati kedaulatan, kemerdekaan dan integritas wilayah Afghanistan," ujar Wang.
Setelah pada Agustus Taliban berhasil menguasai Afghanistan, China menyerukan pembentukan sebuah pemerintahan yang terbuka dan inklusif.
"Kami berharap otoritas Afghanistan yang baru secara luas akan mendengarkan masyarakat dari semua ras dan faksi sehingga dapat memenuhi aspirasi rakyatnya sendiri dan harapan masyarakat internasional," kata Wang. (ant/dil/jpnn)
Berbeda dengan negara-negara Barat, China merespons positif kabinet baru Afghanistan yang dibentuk Taliban
Redaktur & Reporter : Adil
- Forum Pemuda Indonesia-China: Generasi Muda Jadi Jembatan Kerja Sama
- Semifinal BWF World Tour Finals 2024: Ganda Campuran China dan Malaysia Saling Sikut
- Menkeu Sri Mulyani Buka-bukaan soal Nasib Ekonomi Indonesia pada 2025
- Pengamat Nilai Kritik 'The Economist' kepada Prabowo Tak Sesuai Kenyataan
- Interpol Ungkap 5 Pintu Imigrasi yang Kerap Dipakai Buronan Internasional
- Kejaksaan Tangkap Buronan Kasus Korupsi Pengelolaan Mal di Pinrang