TAM Menanggapi Soal Skandal Penipuan Grup Toyota
jpnn.com, JAKARTA - PT. Toyota Astra Motor (TAM) menanggapi skandal kecurangan sertifikasi untuk beberapa kendaraan Sport Utility Vehicle (SUV) bermesin diesel milik Toyota.
Menurut TAM, skandal itu dipastikan tidak berdampak untuk model-model yang dilasarkan di Indonesia.
"Hal ini tidak berdampak ya pada mobil-mobil Toyota di Indonesia domestik," kata Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy saat dihubungi melalui pesan singkat elektronik WhatsApp.
Sebelumnya, pada Senin (29/01) waktu setempat, TMC mendapatkan laporan dari Toyota Industries Corporation (TICO) yang ditugaskan untuk mengembangkan mesin diesel; bahwa sebuah investigasi khusus (yang diketuai oleh Hiroshi Inoue) ditugaskan untuk menyelidiki potensi penyimpangan peraturan sertifikasi terkait dengan sertifikasi emisi domestik yang tidak tepat pada mesin forklift dan mesin konstruksi.
Dalam investigasi tersebut terdapat beberapa kejanggalan selama pengujian untuk sertifikasi tiga model mesin diesel.
Dalam kasus tersebut, model-model yang terdampak ialah van Hiace, Fortuner, Innova, dan SUV Lexus LX500D.
Kejanggalan tersebut terjadi selama pengujian keluaran tenaga kuda untuk sertifikasi tiga model mesin diesel untuk mobil yang ditugaskan Toyota ke TICO.
Selama pengujian sertifikasi, kinerja keluaran tenaga kuda mesin diukur menggunakan ECU dengan perangkat lunak yang berbeda dari yang digunakan untuk produksi massal, sehingga hasilnya dapat diukur untuk membuat nilai tampak lebih halus dengan variasi yang lebih sedikit.
PT. Toyota Astra Motor (TAM) menanggapi skandal kecurangan sertifikasi untuk beberapa kendaraan Sport Utility Vehicle (SUV) bermesin diesel milik Toyota.
- Begini Cara Grup Astra Menggenjot Penjualan Kendaraan Akhir Tahun
- Mobil Listrik Garapan Suzuki dan Toyota Bersiap Mengaspal Pada 2025
- Lawan Mitsubishi L300, Toyota Meluncurkan Hilux Rangga, Sebegini Harganya
- Paling Pedas
- Kemenko Perekonomian Sebut Market Mobil Hybrid Sudah Terbentuk, Tetapi
- BMW Bersiap Merilis Mobil Hidrogen, Target Pada 2028