Tama Mengaku Trauma, Tetapi Tidak Kapok
Jumat, 06 Agustus 2010 – 13:53 WIB
JAKARTA- Aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) Tama S Lankun mengaku trauma atas penganiayaan berat yang menimpanya beberapa waktu lalu. "Trauma pasti ada lah, malam-malam agak khawatir kalau mau keluar," katanya saat ditemui di Gedung KPK, Jumat (6/8). Dalam kesempatan ini, Tama didampingi Eko Haryanto, Sekretaris Komite Penyelidikan dan Pemberantasan KKN (KP2KKN) Jawa Tengah dan Nikodimus dari LSM Pusoko Klaten memang sedang melaporkan kasus korupsi dana gempa Jogja dan Klaten 2006.
Bahkan, ketika istirahat, sejak insiden itu Tama selalu berupaya untuk tidak terlalu lelap tidur karena merasa harus tetap waspada. Pihak keluarga Tama pun selalu mengkhawatirkannya. "Keluarga selalu menghubungi, menelepon saya, tanya lagi di mana dan sama siapa," ujar dia.
Baca Juga:
Bekas-bekas luka penganiayaan masih terlihat di pelipis Tama walaupun sudah mengering. Atas kejadian yang dialaminya ini, Tama mengaku tidak kapok. Dia menyatakan akan terus komit mengawal kasus-kasus korupsi. "Buktinya saat ini saya masih ke KPK," katanya.
Baca Juga:
JAKARTA- Aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) Tama S Lankun mengaku trauma atas penganiayaan berat yang menimpanya beberapa waktu lalu. "Trauma
BERITA TERKAIT
- KPK Lanjutkan Penyidikan Kepada Karna Suswandi
- Kementerian LH Tutup Pembuangan Sampah Ilegal di Bekasi
- LBH Semarang Sebut Penembakan Sewenang-wenang oleh Polisi Tidak Bisa Dibenarkan apa pun Alasannya
- Kasus Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Dipecat dari Polri
- BKN Ingatkan Mulai Hari Ini Cetak Kartu Peserta Seleksi PPPK 2024
- Dijatuhi Hukuman PTDH, AKP Dadang Iskandar Diam Saat Namanya Dipanggil