Taman Nasional Rawa Aopa Diusulkan Jadi Ladang Tebu
Rabu, 26 Januari 2011 – 02:32 WIB
JAKARTA – Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam mengusulkan agar sebagian area Taman Nasional Rawa Aopa yang tidak produktif dijadikan kawasan perkebunan tebu. Menurutnya, perubahan menjadi kebun tebu jauh lebih baik karena bisa mengurangi angka pengangguran dan bisa menopang kebutuhan gula nasional daripada dibiarkan.
”Lebih baik kawasan ini dijadikan perkebunan tebu. Ini bisa menyerap tenaga kerja 14 ribu orang dan akan mengurangi angka pengangguran sekitar 3 persen di Sultra,” kata Nur Alam pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) tentang usulan perubahan dan fungsi kawasan hutan di Komisi IV DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (25/1).
Dalam rapat ini, hadir para kepala daerah kabupaten/kota di Sultra. Di antaranya Lukman Abunawas (Bupati Konawe), Sjafei Kahar (Bupati Buton), Amirul Tamim (Walikota Baubau), Rusda Mahmud (Bupati Kolaka Utara), Sutoardjo Pondiu (Wakil Bupati Konawe Selatan). Turut pula Wakil Ketua DPRD Sultra, Muh Endang dan Kadis Kehutanan Sultra Amal Jaya, termasuk para perwakilan dari DPRD kabupaten/kota.
Luas kawasan yang diusulkan Nur Alam adalah 16 ribu hektar. Luasan ini terletak disepanjang jalan Poros Tinanggea-Kasipute. Kawasan ini berfungsi untuk melindungi rusa dan anoa. “Tetapi kenyataannya saat ini sudah tidak ada lagi satwa tersebut,” katanya.
JAKARTA – Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam mengusulkan agar sebagian area Taman Nasional Rawa Aopa yang tidak produktif dijadikan kawasan
BERITA TERKAIT
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan
- Amplop Berlogo Rohidin Mersyah-Meriani Ikut Disita KPK, Alamak
- Tersangka Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan Bakal Dijerat Pasal Berlapis
- Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat
- Dugaan Plagiarisme di Bawah Sumpah Ahli Kejagung, Tom Lembong Disebut Diuntungkan