Tamatan STM Ini Sosok yang Langka
”Saya menyita jam kerja. Tidak etis tanpa sepengetahuan atasan,” tegas pria kelahiran Banjarmasin, 18 Mei 1958, yang berdomisili di Jalan Menanggal I, Surabaya, itu.
Lantaran baru dimutasi ke Mojokerto, Hadrian menghabiskan hari-harinya di JT Trowulan. Menurut Yoyok, stafnya itu tergabung dalam PLO. ”Hadrian itu termasuk pasukan lali omah,” kelakar pria berbadan kekar tersebut saat menjelaskan arti PLO.
Selama hampir sepekan, Hadrian tidak pulang ke rumah. Dia mengaku khawatir tidak bisa masuk kerja on time karena ruas jalan dari rumahnya di Gayungsari ke Trowulan terkenal macet.
Hadrian menceritakan, lingkungan keluarganya di Banjarmasin dan Banjarbaru, Kalsel, bergerak di bidang ekspedisi. Ayahnya, Syamsuri (alm), adalah pengusaha truk angkutan yang beroperasi di Pelabuhan Barito dan Trisakti. Berkat kesenangan terhadap otomotif, anak kedua di antara lima bersaudara itu lebih memilih berkarir sebagai PNS di bidang perhubungan, tidak meneruskan usaha sang ayah.
”Sejak remaja, saya suka baca majalah MM (Mobil Motor). Itu menunjang saya berkarir sebagai penguji kendaraan bermotor,” ujar Hadrian.
Suatu waktu, masa izin kir beberapa truk milik ayahnya hampir habis. Truk-truk tersebut menjalani uji kir di tempat Hadrian berdinas. Penghobi jalan-jalan itu tidak bisa menyembunyikan fakta bahwa kendaraan tersebut belum memenuhi syarat. Tanpa tedeng aling-aling, dia melarang truk ayahnya beroperasi.
Hadrian menyarankan anak buah Syamsuri membawa kendaraan itu ke bengkel untuk diperbaiki. ”Kalau sudah urusan dinas seperti ini, saya tidak pilih-pilih. Lebih baik uji kir kendaraan bapak saya tidak saya luluskan daripada nanti bikin celaka di jalan,” tutur dia.
Gara-gara sikap tegas tersebut, dia sering dimaki si sopir. Untung, sang ayah bijaksana dalam menyikapi. ”Sopirnya saja yang mencoba memanfaatkan saya,” kenang Hadrian.
MESKI hanya lulusan STM, Hadrian Noor membuktikan bahwa dirinya bisa bertugas dengan begitu profesional sebagai investigator keselamatan transportasi
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala