Tambah Dana Bantuan Kekeringan jadi Rp 25 Miliar
jpnn.com, SURABAYA - Krisis air akibat kemarau di wilayah Jatim saat ini masih berlangsung. Bahkan, kekeringan kali ini bisa membuat sejumlah daerah mengalami dampak lanjutan.
Kondisi itu menggerakkan eksekutif-legislatif di Jatim menyiapkan langkah darurat. Rencananya, ada tambahan dana bantuan untuk penanganan kekeringan di wilayah terdampak.
Tambahan dana kekeringan tersebut sudah disiapkan di perubahan APBD 2018 Jatim yang saat ini dibahas.
"Total dana yang disiapkan mencapai Rp 25 miliar," ujar anggota Komisi D DPRD Jatim Achmad Heri.
Tambahan dana itu, jelas Heri, diproyeksikan untuk sejumlah kebutuhan. Mulai tambahan jatah bantuan dropping air di wilayah kritis, pembuatan sumur baru di wilayah-wilayah terdampak yang ada potensi sumber air, hingga pemasangan jaringan pipa serta tempat penyimpanan air.
Heri menerangkan, tambahan tersebut diproyeksikan bisa menjadi solusi darurat untuk mengatasi kekeringan.
"Sambil nanti disiapkan program lanjutan agar wabah kekeringan bisa diatasi secara permanen," kata mantan sekretaris PW NU Jatim itu.
Sejatinya tahun ini pemprov sudah mengalokasikan dana khusus untuk antisipasi kekeringan. Di antaranya dana khusus Rp 5 miliar untuk dropping air.
Tambahan dana diproyeksikan bisa menjadi solusi darurat untuk mengatasi bencana kekeringan.
- Pemkot Semarang Salurkan Air Bersih ke Wilayah Kekeringan
- BPBD Salurkan 3 Juta Liter Air Bersih Hadapi Kekeringan di Aceh Besar
- Penjelasan Pakar soal Cuaca di Bandung Jauh Lebih Dingin Saat Musim Kemarau
- BMKG Ingatkan Waspada Potensi Karhutla di Wilayah NTB
- BMKG Minta Warga di Manggara Barat Waspada Gelombang Tinggi pada Musim Kemarau
- BPBD Sumsel Ajukan 10 Helikopter Untuk Antisipasi Karhutla