Tambah Intelijen, Utamakan Dialog

Tambah Intelijen, Utamakan Dialog
Tambah Intelijen, Utamakan Dialog
JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi III DPR Tjatur Sapto Edy mengatakan, intelijen negara harus ditambah untuk mencegah terjadinya tindak terorisme. Penambahan intelijen itu diperlukan untuk memback up intel yang Polri. "Sebab, intelijen Polri lemah, dan polri tidak bisa sendirian karena kekuatannya minim," kata Tjatur, Sabtu (1/9), di Jakarta.

Dia juga menambahkan, perlu juga dilakukan pendekatan dialog dan tanpa kekerasan oleh pemerintah, selain penambahan intelijen. Menurutnya, jangan berpikir kalau teroris itu diselesaikan dengan kekerasan akan tuntas.

Disebutkannya, langkah penambahan intelijen negara bisa dilakukan secara beriringan dengan langkah soft power, seperti pendekatan dialog, tidak melulu dengan langkah penindakan keras. "Soft power harus dibarengi dengan penambahan intelijen negara. Harus dijalankan secara bersamaan atau istilahnya double track," ujarnya.

Apalagi, dia melihat belum ada langkah-langkah soft power pemerintah mencegah terorisme. "Soft power belum dilakukan secara intensif sebab orang merasa itu kerjanya polisi. Saya tidak tahu kenapa tidak dilakukan, saya tidak lihat hal itu," kata Tjatur.

JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi III DPR Tjatur Sapto Edy mengatakan, intelijen negara harus ditambah untuk mencegah terjadinya tindak terorisme. Penambahan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News