Tambah Intelijen, Utamakan Dialog
Sabtu, 01 September 2012 – 19:30 WIB

Tambah Intelijen, Utamakan Dialog
Dia mengajurkan melakukan langkah soft power secara intensif dan massif. "Segera lakukan dialog, deradikalisasi, sekarang ini jauh lebih efektif," katanya.
Kembali dia menegaskan, kalau diperangi tak akan selesai. Yang harus dilakukan memberikan pemahaman secara menyeluruh kepada masyarakat, kepada generasi muda. "Sebab yang direkrut adalah generasi muda dengan menyusupi bahwa nabi bukan seperti ini berjuang. Itu bagian dari kweajiban agama seperti jihad," kata Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN) di DPR itu.
Tjatur juga menyatakan, peran Kementerian Agama, MUI, tokoh-tokoh agama, kiai-kiai kampung, dan seluruh lapisan masyarakat bisa bersatu padu memberikan dan meluruskan pemahaman yang salah. Dia menjelaskan, upaya itu bisa dilakukan di kampus-kampus, sekolah-sekolah, di pondok pesantren, kampung-kampung. "Ulama kampung harus dilibatkan," ujarnya. (boy/jpnn)
JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi III DPR Tjatur Sapto Edy mengatakan, intelijen negara harus ditambah untuk mencegah terjadinya tindak terorisme. Penambahan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Saksi Ahli Paparkan Prinsip Kewajaran dalam Gugatan Merek di Sidang Sengketa Minyak Gosok
- Satgas Damai Cartenz Buru Komandan KKB yang Kabur dari Lapas Wamena
- BPKH Limited Perkenalkan Bumbu Khas Indonesia untuk Katering Jemaah Haji di Arab Saudi
- Gelar Aksi di Kemendag, Ribuan Pengepul Minyak Jelantah Tuntut Solusi Penghentian Ekspor
- ISDS Gelar Diskusi Bertema Ancaman Nuklir di Semenanjung Korea Bagi Perdamaian Dunia
- Waka MPR Dorong Perempuan Aktif di Dunia Politik