Tambah Kuota Polwan dan Kowad!
Sabtu, 09 Maret 2013 – 11:59 WIB

Tambah Kuota Polwan dan Kowad!
JAKARTA - Sosiolog dari Universitas Indonesia (UI), Tamrin Amal Tomagola sepakat konflik TNI-Polri di OKU, Sumatera Selatan, harus dilihat sebagai masalah hukum yang harus dijadikan pelajaran baik bagi Polri maupun TNI. Kemudian TNI Angkatan Darat (AD) juga harus harus menemukan pola penyelesaian nasional terkait persoalan antar institusi. Sebab, penanganan konflik TNI-Polri beda dengan pertikaian antara warga yang bersifat lokal.
Selain itu Polri juga seharusnya tidak menyimpan lama-lama kasus yang melibatkan institusi yang juga punya kekuatan seperti TNI.
"Dalam kasus OKU saya sepakat memang lebih pada masalah hukum. Di sini kedua pihak harus belajar, terutama Polri, jangan disimpan lama kasus seperti ini, apalagi yang melibatkan institusi yang juga punya kekuatan. Utamakan keadilan bagi korban," tegas Tamrin saat bicara di sebuah diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (9/3).
Baca Juga:
JAKARTA - Sosiolog dari Universitas Indonesia (UI), Tamrin Amal Tomagola sepakat konflik TNI-Polri di OKU, Sumatera Selatan, harus dilihat sebagai
BERITA TERKAIT
- Komitmen untuk Lingkungan Keberlanjutan, Pertamina Meraih Penghargaan PROPER dari KLH
- Beragam Kelenturan Kebijakan Seleksi PPPK 2024, Honorer Jangan Lagi Dikorbankan
- Dengar Strategi Mentan Amran, Mahasiswa Optimistis Indonesia Swasembada Pangan
- Presidium HIMPUNI 2025-2028: Kolaborasi Alumni PTN untuk Indonesia Emas 2045
- Penantian 40 Tahun Warga Bambu Kuning Berakhir, PAM Jaya Salurkan Air Minum Perpipaan
- 5 Berita Terpopuler: Banyak Kelulusan Peserta Tes PPPK Tahap 1 Dibatalkan, Akan Ada Verval Dokumen, Jangan Kaget Ya!