Tambah Kuota Polwan dan Kowad!
Sabtu, 09 Maret 2013 – 11:59 WIB
"Jadi saya pikir Polantas jangan dikasih pistol, kasih pentungan saja. Bagus lagi Polantas itu Polwan saja. Kita bisa lihat orang-orang demo kalau ketemu Polwan tunduk. Makanya kuota polwan harus ditambah sesuai proporsional penduduk perempuan. Kowad juga masih sedikit," jelasnya.
Ditambahkan dia, persoalan ini juga tidak terlepas dari sulitnya perempuan mendapat tempat di institusi Polri dan TNI. Bahkan untuk mendapatkan pangkat bintang saja butuh banyak rintangan bagi Polwan dan Kowat.
"Setelah saya teliti kenapa perempuan sulit dapat bintang, ternyata memang banyak halangan institusional yang menghadang perempuan mendapat pangkat bintang, akhirnya jadi bintang film, bintang sinetron," guraunya.
Tamrin mendorong agar kuota Polwan dan Kowad ditambah karena persan mereka sangat penting dalam membentuk citra Polri maupun TNI.(Fat/jpnn)
JAKARTA - Sosiolog dari Universitas Indonesia (UI), Tamrin Amal Tomagola sepakat konflik TNI-Polri di OKU, Sumatera Selatan, harus dilihat sebagai
BERITA TERKAIT
- Kemenko PMK Melakukan Penguatan Pemberdayaan Perempuan di Desa
- Tim Gabungan Sita 7 Unit Hp, 10 Paku & 20 Korek Api di Lapas Narkotika Muara Beliti
- Hari Wayang, Kiai Paox Iben Sebut Kebudayaan Jembatan antara Pemerintah dan Rakyat
- Wamentan Sudaryono: Penyaluran Pupuk Langsung kepada Petani adalah Komitmen Presiden Prabowo
- Mendes Yandri Ajak Warga Desa Fokus Kembangkan Produk Lokal
- TPDI Laporkan Kapolda Sulut ke Divisi Propam Mabes Polri, Ada Apa?