Tambah Utang Rp 400 triliun Bukanlah Sikap Santun
Baik Hati Belum Tentu Bukan Neo-lib
Kamis, 11 Juni 2009 – 19:07 WIB
“Jaman SBY justru terjadi gejala deindustrialisasi, penggerogotan daya beli, semakin melambungnya harga sembako dan ketergantungan terhadap utang dan modal asing semakin besar,” tudingnya.
Karenanya dengan penuh percaya diri Hendrawan mengajak berdebat soal ekonomi dengan kubu SBY-Boediono. “Kami yakin disbanding kebijakan yang neo-liberal, rapor Mega masih lebih baik,” tandasnya.(ara/jpnn)
JAKARTA – Para pemilih di Pilpres mendatang diharapkan tetap mewaspadai isu neo-liberalisme. Sebab, kebijakan yang nyata-nyata dinilai telah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Israel-Hamas Gencatan Senjata, Sukamta Minta Indonesia Aktif Mengawal Perdamaian di Palestina
- Prabowo Minta Pemasangan Pagar Laut Diusut, Riyono Caping: Pemanfaatan Ruang Laut Harus Izin
- DPR Apresiasi Langkah KKP Segel Pemagaran Laut di Bekasi
- Prabowo Bilang Nasi Goreng Megawati Enak Sekali, Masa, sih?
- Tanggapi Isu Menhut Mau Membabat Hutan, Ahmad Yohan Singgung Penghijauan
- Terungkap! Komunikasi Prabowo-Megawati Lancar Meski Belum Bertemu Sejak Pelantikan