Tambahan Gaji Guru Rp 2 Juta Direalisasikan Tahun Depan? Ini Bocorannya

jpnn.com, JAKARTA - Janji penambahan gaji guru ASN baik PNS maupun PPPK dan honorer sebesar Rp 2 juta kembali dipertanyakan. Janji yang diucapkan tim pemenangan Prabowo-Gibran saat kampanye, disebut-sebut diberikan pada Oktober 2024.
Namun, hingga akhir Oktober, belum ada tanda-tanda pemberian tambahan gaji tersebut.
Wakil Ketua ASN PPPK Sumatera Selatan Susi Maryani menyampaikan bagaimana para guru sangat menanti-nanti tambahan gaji Rp 2 juta itu. Para guru, bahkan berharap tambahan gaji Rp 2 juta itu bukan hanya Oktober, tetapi setiap bulannya.
Kabinet Merah Putih yang dibentuk pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka telah dilantik pada 21 Oktober 2024.
Nomenklatur kementerian yang mengurus bidang pendidikan saat ini bernama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah yang dipimpin Abdul Mu'ti. Lalu, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi yang dipimpin Satryo Sumantri Brojonegoro.
"Harapan para guru di Indonesia khusus disandarkan pada Kementerian Pendidikan Dasar, dan Menengah (Kemendikdasmen) mengingat pendidikan di tingkat dasar dan menengah merupakan pondasi penting dalam pembangunan sumber daya manusia," kata Susi kepada JPNN, Jumat (25/10).
Dia menambahkan, banyak permasalahan pendidikan yang perlu dibenahi, di mana posisi guru menjadi kunci dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan nasional.
Guru yang sejahtera, berkualitas, dan terlindungi menjadi sasaran penting yang perlu menjadi prioritas dalam program kerja Kemendikdasmen.
Tambahan gaji guru Rp 2 juta direalisasikan tahun depan? Ini bocorannyayang bikin lega.
- Menteri Kabinet Sowan Kepada Jokowi, Efriza: Ini Melecehkan Presiden Prabowo
- Sejumlah Menteri Prabowo Silaturahmi ke Rumah Jokowi, Pengamat Ini Ungkap Hal Tak Lazim
- Menteri yang Menganggap Jokowi Bos Layak Ditendang dari Kabinet Merah Putih
- Mendikdasmen Beri Solusi Bagi Guru ASN yang Belum Terima Tunjangan di Rekening
- Prabowo Bertemu Megawati, PDIP Bakal Masuk Kabinet?
- Prabowo Nilai TKDN Saat Ini Terlalu Dipaksakan, Investor Tak Melirik