Tambang Adani Dibiayai China, Lapangan Kerja Australia Terancam
CMEC tercatat di bursa Hong Kong, namun 78 persen sahamnya dimiliki perusahaan milik negara China National Machinery Industry Corporation Ltd, atau Sinomach.
Who is the man behind the Adani Group?
CEO Adani Mining Jeyakumar Janakaraj mengatakan kepada Reuters pada Oktober lalu bahwa Adani sedang dalam pembicaraan untuk mendapatkan pinjaman untuk pembiayaan penambangannya dan pendanaan lainnya.
"Perusahaan sedang dalam pembahasan lanjutan dalam semua kasus ini dan tinggal persyaratan-persyaratannya yang dinegosiasikan di tahap akhir," katanya.
Janakaraj mengatakan Adani ingin menjual saham ekuitas minoritas di proyek batubara, dan jalur kereta api, ke lembaga keuangan dan kontraktor untuk membantu mendanainya.
"Menjelang akhir tahun keuangan ini semuanya akan beres," katanya.
Tahun keuangan di India berakhir pada 31 Maret.
Jika China akhirnya mendanai Adani, hal itu secara serius dapat melemahkan investasi China lainnya. Yaitu 50 persen sahamnya di Port of Newcastle yang dipegang oleh China Merchants Group, sebuah perusahaan besar BUMN China.
Ekspor batu bara dari Galilea Basin akan mengurangi lapangan pekerjaan dan hasil tambang di wilayah pertambangan batubara Australia, termasuk di Hunter Valley, serta menekan harga batu bara sebesar $ 25 juta per ton, seperti dilaporkan Wood Mackenzie, perusahaan analisis sumberdaya alam terkemuka.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata