Tambang Bijih Besih Ancam Tanah Adat
Senin, 31 Oktober 2011 – 10:42 WIB

Tambang Bijih Besih Ancam Tanah Adat
BANJARMASIN - Eksploitasi sumber daya alam di Kalsel ternyata tak hanya mengancam hutan dan lahan pertanian. Tanah adat milik suku asli di provinsi ini pun menghadapi ancaman pencaplokan lahan oleh para pengusaha pengelola sumber daya alam.
Berdasarkan pengamatan Walhi Kalsel, setidaknya ada dua tanah adat yang hingga kini terancam keberadaannya. Pasalnya, ada rencana dua daerah tersebut akan dialihfungsikan menjadi lahan pertambangan.
Manajer Kampanye Walhi Kalsel, Dwitho Frasetiandy mengungkapkan, ada salah satu suku dayak yakni Dayak Pitap di Kabupaten Balangan yang tanah adatnya terancam oleh rencana eksploitasi bijih besi. Diperkirakan, eksploitasi tersebut akan mencaplok lahan adat seluas 200 hektare.
“Rencana pertambangan bijih besi akan masuk pada tahun 2011, tapi sampai sekarang belum ada informasi pasti tentang pertambangan tersebut,” ungkap pria yang akrab disapa Andi ini.
BANJARMASIN - Eksploitasi sumber daya alam di Kalsel ternyata tak hanya mengancam hutan dan lahan pertanian. Tanah adat milik suku asli di provinsi
BERITA TERKAIT
- Bus Miyor Kecelakaan di Tol Kapalbetung, Satu Orang Meninggal Dunia
- Bantai 11 Pendulang Emas, OPM Kirim Pesan untuk Presiden Prabowo Subianto
- Gubernur DIY Ingin Polemik KAI dan Warga Lempuyangan Segera Diselesaikan
- Program Balik Rantau Gratis Pemprov Jateng Kembali Disambut Antusiasme Warga
- Warga Kampung Bayam Belum Bisa Tempati Rusun KSB, Sebut Ada Permainan Jakpro
- Penampakan Rumah Dokter Priguna di Pontianak, Sepi tak Ada Penghuni