Tambang Masih Jadi Sektor Penting Bagi Pembangunan
jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah diminta tidak terjebak dengan karut-marutnya sektor pertambangan, khususnya pertambangan batubara yang belakangan mengalami kelesuan. Pasalnya, sektor pertambangan hingga saat ini masih berpotensi meningkatkan pembangunan ekonomi Indonesia.
Demikian dikemukakan praktisi pertambangan, Hendra Sinadia, saat menjadi pembicara dalam diskusi "Karut Marutnya Pertambangan Kita", yang digelar Kaukus Muda Indonesia (KMI), di gedung Dewan Pers, Jakarta, Selasa (22/12).
"Sektor pertambangan merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia, sekaligus sebagai penyumbang utama pemasukan kas negara melalui pos Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)," ujar Hendra.
Sayangnya, menurut dia, sektor pertambangan kini mengalami kelesuan yang disebabkan oleh faktor eksternal, dalam hal ini ekonomi global, dan faktor internal (kebijakan dalam negeei).
Kondisi tersebut, membuat pemerintah (Menteri ESDM) terpaksa merevisi target PNBP pertambangan tahun 2015, yang semula Rp52,2 triliun.
"Revisi dilakukan, lantaran target tersebut diperkirakan tidak akan tercapai, sebagai akibat dari kelesuan tadi," imbuhnya.
Dikatakannya, target tersebut didasarkan perhubungan royalti batubara sebesar 13,5 persen yang tidak mungkin dinaikan karena harga batubara terus mengalami penurunan. Kontribusi PNBP pertambangan disokong sektor batubara sebesar 80 persen.(fas/jpnn)
JAKARTA - Pemerintah diminta tidak terjebak dengan karut-marutnya sektor pertambangan, khususnya pertambangan batubara yang belakangan mengalami
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Lewat Diaspora Loan, BNI Biayai Renovasi Restoran Indonesia di Hong Kong
- Kadin Apresiasi Kebijakan Tarif PPN 12% Hanya untuk Barang dan Jasa Mewah
- Mantap! Produk Perikanan dari Ambon Makin jadi Primadona di Pasar Internasional
- Warga Menolak Penutupan Stasiun Karet: Jangan Mempersulit
- Ini Penyebab Stasiun Karet Akan Ditutup Pemerintah
- Pemerintah Bakal Sediakan Rp 20 Triliun untuk UMKM hingga PMI