Tambang Rakyat Kembali Memakan Korban, 11 Jiwa Melayang

jpnn.com, MUARA ENIM - Sebelas pekerja tambang batu bara rakyat di Desa Tanjung Lalang Kecamatan Tanjung Agung Kabupaten Muara Enim, Sumsel, tewas akibat tertimbun dinding tambang yang runtuh, Rabu (21/10) pukul 14.00 WIB.
"Iya ada yang tertimbun tanah longsor dan meninggal dunia, sudah dievakuasi semua dan dibawa keluarga ke rumah masing-masing untuk disemayamkan," kata Kapolres Muara Enim AKBP Donni Eka Saputra dihubungi.
Sementara itu, Kapolsek Tanjung Agung AKP Faisal Pangihutan Manulu saat dikonfirmasi menjelaskan kesebelas korban diketahui sedang membuat semacam jalan di bawah permukaan tanah, kesebelasnya dihimpit oleh dinding tanah setinggi delapan meter.
Kemudian dinding tanah di sisi kanan tiba-tiba longsor dan menimbun kesebelas orang tersebut, longsor terjadi diduga akibat tanah yang lembut setelah diguyur hujan deras semalaman.
Proses evakuasi berlangsung selama tiga jam menggunakan alat berat dan semua korban dapat dievakuasi pada Rabu sore ke puskesmas terdekat.
Kemudian tim kepolisian mengidentifikasi masing-masing korban sebelum diserahkan ke keluarga.
Dari 11 korban meninggal tersebut, empat warga berasal dari Desa Tanjung Lalang, dua warga Desa Penyandingan dan lima orang warga dari Provinsi Lampung.
Ia menyebut di sekitar lokasi kejadian memang banyak aktivitas warga yang mengelola tambang batu bara rakyat setiap harinya.
Belasan pekerja tambang rakyat di Desa Tanjung Lalang, Muara Enim meningga dunia karena tertimbun dinding tambang yang runtuh.
- 2 Penambang Batu Bara Ilegal di Muara Enim Ditangkap, Ini Peran Mereka
- Haris Azhar Desak Bahlil Diaudit, Diduga Biarkan Tambang Ilegal PT GPU di Muba
- Tambang Timah Ilegal di Bekasi Merugikan Negara Rp 10 Miliar
- Sepanjang 2024, Dinas ESDM Temukan 176 Titik Tambang Ilegal di Jawa Barat
- Tambang Emas Ilegal di Aceh Barat Daya Dimusnahkan Polisi
- Pengamat: Masyarakat Nantikan Tata Kelola Tambang yang Berpihak, Bukan Janji Manis