Tamliha DPR Sebut Klarifikasi Letjen Dudung Sudah Benar

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Syaifullah Tamliha menyambut positif klarifikasi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letnan Jenderal Dudung Abdurachman tentang semua agama benar di mata Tuhan.
Terlebih lagi, kata dia, jenderal bintang tiga itu mengaku bukan ulama dan berstatus aparat negara ketika menyebut narasi semua agama benar di mata Tuhan.
"Klarifikasi Letjen TNI Dudung sudah benar, bahwa dia bukan ulama," kata legislator fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu melalui layanan pesan, Jumat (17/9).
Namun, Tamliha mengingatkan bahwa Letjen Dudung harus bijaksana ketika melontarkan pernyataan. Setidaknya demi memastikan agar pernyataan eks Pangdam Jaya tidak menuai polemik.
Sebab, kata Tamliha, pimpinan di TNI harus profesional dalam berucap dan bertindak. Di sisi lain, tidak ada konstitusi negara yang menyatakan semua agama sama di depan Tuhan.
"Lain kali beliau hati-hati dalam bertutur kata. Jangan bicara kalau bukan ahlinya," ungkap legislator daerah pemilihan Kalimantan Selatan I itu.
Menurut dia, Pancasila hanya menyatakan bahwa Indonesia percaya adanya Tuhan, meskipun negara kita bukan negara agama.
Semua warga negara dari para pendiri negara ini termasuk Bung Karno, kata Tamliha, bersepakat saling toleransi antar pemeluk agama yang berbeda.
Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Syaifullah Tamliha menyambut positif klarifikasi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letnan Jenderal Dudung Abdurachman tentang semua agama benar di mata Tuhan.
- Langkah Mendes Yandri Berhentikan TPP Dinilai Bukan karena Like and Dislike
- DPR Sebut Ada Dugaan Pemalsuan Putusan dalam Perkara Alex Denni
- Pemenuhan Hak Pekerja Sritex Berproses, DPR Belum Perlu Bentuk Pansus
- Legislator PKS Sebut Hak Pekerja PT Sritex Bisa Segera Dipenuhi
- DPR Bentuk Panja Usut Mafia Lahan di Batam, Pengamat: Panggil Menteri ATR/BPN
- Netty Prasetiyani DPR Ingatkan Pentingnya Ketahanan Keluarga Dalam Mencapai Indonesia Emas 2045