Tamliha Khawatir soal Cetak Uang Rp 600 Triliun, Berbahaya
Selasa, 19 Mei 2020 – 19:00 WIB

Syaifullah Tamliha. Foto: dok/JPNN.com
Sebab, ujar dia, UMKM terbukti menjadi garda terdepan dalam meningkatkan konsumsi domestik di dalam negeri.
“Pemerintah juga bisa memberikan pelatihan penjualan barang secara online bagi UMKM,” katanya.
Lebih lanjut Tamliha menyatakan bahwa stimulus dan pelatihan ini akan membuat UMKM bisa tetap bertahan di tengah pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Mereka bisa tetap berproduksi dan memasarkan barangnya dari rumah ke rumah.
“Dengan cara itu pertumbuhan ekonomi tetap terjaga dengan baik, dan ekonomi Indonesia tidak makin terpuruk jauh,” pungkasnya. (boy/jpnn)
Syaifullah menilai wacana cetak uang dalam jumlah Rp 600 triliun akan memberikan dampak negatif.
Redaktur & Reporter : Boy
BERITA TERKAIT
- Catatan Utang Indonesia Terbaru, Sebegini Nilainya
- Prediksi BI, Ritel Tumbuh 8,3% saat Ramadan & Idulfitri
- Cadangan Devisa Indonesia Naik, Ternyata Ini Sumbernya
- BI Turun Tangan Redam Gejolak Kurs Rupiah di Pasar NDF
- Trump Terapkan Bea Masuk Tinggi ke Produk RI, Misbakhun Punya Saran untuk Pemerintah & BI
- Utang Indonesia Naik Lagi, Masih Aman?