Tampar Murid, Guru Dipolisikan

Tampar Murid, Guru Dipolisikan
Tampar Murid, Guru Dipolisikan
Dua hari setelah kejadian itu, tiga orang keluarga guru ini datang ke rumah korban untuk berdamai, mendengar itikad baik itu orangtua korban mencoba menenangkan diri. Saat itu keluarga korban berjanji akan menghadirkan gurunya untuk minta maaf. Namun, setelah ditunggu beberapa minggu, gurunya tak juga muncul. Karena kesal, akhirnya keluarga korban melaporkan kejadian ini ke Polres Simalungun.

Bahkan saat ini, keluarga korban mengaku akan terus melanjutkan perkara ini hingga ke Pengadilan Negeri Simalungun, karena perbuatannya dianggap telah merugikan korban. Usai kejadian itu, kini siswa SD ini terpaksa pindah ke SD Inpres yang berdekatan dengan SD tersebut.

Sementara guru kelas ini masih tetap mengajar di sekolah tersebut. Beban mental yang kini dialami korban masih terlihat dari raut wajahnya yang tampak menyendiri dan ketakutan ketika melihat orang asing. Saat ini untuk mengurangi rasa takut anaknya ini ayah korban selalu mengantarnya ke sekolah setiap hari. Ini dilakukan supaya anaknya tetap bersekolah.

Sementara kediaman Akim Sihotang di Dusun 1 Pengkolan, Nagori Parbutaran, Kecamatan Bosar Maligas tampak tertutup rapat. Kasubag Humas Polres Simalungun AKP H Panggabean, ketika dihubungi membenarkan laporan keluarga korban.

SIANTAR - Kasus penamparan murid SD terulang lagi. Seorang guru PNS dituduh menampar muridnya hingga memar hanya gara-gara tidak mampu menghafah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News