Tampar Murid, Guru Dipolisikan
Rabu, 06 Februari 2013 – 13:06 WIB

Tampar Murid, Guru Dipolisikan
Dua hari setelah kejadian itu, tiga orang keluarga guru ini datang ke rumah korban untuk berdamai, mendengar itikad baik itu orangtua korban mencoba menenangkan diri. Saat itu keluarga korban berjanji akan menghadirkan gurunya untuk minta maaf. Namun, setelah ditunggu beberapa minggu, gurunya tak juga muncul. Karena kesal, akhirnya keluarga korban melaporkan kejadian ini ke Polres Simalungun.
Bahkan saat ini, keluarga korban mengaku akan terus melanjutkan perkara ini hingga ke Pengadilan Negeri Simalungun, karena perbuatannya dianggap telah merugikan korban. Usai kejadian itu, kini siswa SD ini terpaksa pindah ke SD Inpres yang berdekatan dengan SD tersebut.
Sementara guru kelas ini masih tetap mengajar di sekolah tersebut. Beban mental yang kini dialami korban masih terlihat dari raut wajahnya yang tampak menyendiri dan ketakutan ketika melihat orang asing. Saat ini untuk mengurangi rasa takut anaknya ini ayah korban selalu mengantarnya ke sekolah setiap hari. Ini dilakukan supaya anaknya tetap bersekolah.
Sementara kediaman Akim Sihotang di Dusun 1 Pengkolan, Nagori Parbutaran, Kecamatan Bosar Maligas tampak tertutup rapat. Kasubag Humas Polres Simalungun AKP H Panggabean, ketika dihubungi membenarkan laporan keluarga korban.
SIANTAR - Kasus penamparan murid SD terulang lagi. Seorang guru PNS dituduh menampar muridnya hingga memar hanya gara-gara tidak mampu menghafah
BERITA TERKAIT
- Pengakuan Guru Ngaji Cabuli Santri di Tulungagung Bikin Naik Pitam
- Kantor KPU Buru Sengaja Dibakar, Motif Pelaku Tak Disangka
- Penemuan Mayat Wanita Tanpa Kepala Bikin Geger Warga Serang
- Oknum Polisi Aipda AD Dipecat Gegara Berbuat Asusila pada Ibu Mertua
- Curi Gardan Mobil Truk, Pria di Banyuasin Ditangkap Polisi
- Polsek Indralaya Tangkap Pelaku Penganiayaan di Ogan Ilir