Tampar Siswa, Kepsek Dipolisikan

Tampar Siswa, Kepsek Dipolisikan
Tampar Siswa, Kepsek Dipolisikan
“Jadi saya tegur. Nak di sekolah tentunya ada etika, kalau ingin mengobrol bisa permisi sebentar keluar kelas,” ucap DN. Rupanya teguran DN tidak digubris Faris, bahkan korban mengeluarkan kata-kata keras, sehingga membuat pelaku tersinggung dan tidak dapat mengendalikan emosinya.

“Mungkin ada temannya di luar bertanya siapa yang sedang berada di dalam kelas sekarang. Jadi dijawabnya, Kepala sekolah hoii,” ujar DN menirukan ucapan Faris. Perkataan Kepsek “Hoii” yang diucapkan Fariz dengan keras, diduga menjadi sebab timbulnya tindakan kurang berkenan dilakukan DN. Terlepas salah atau benarnya dia, secara pribadi dan instansi, DN sudah menyampaikan permohonan maafnya kepada keluarga korban.

“Saya mengakui terkadang kita sebagai manusia biasa ada khilaf dan salahnya. Namun yang saya lakukan waktu itu yakni menampar murid saya tidak seperti yang disangkakan. Namanya guru dengan murid, sekeras apa tamparannya sih?,” katanya.

DN juga berupaya semaksimal mungkin menyelesaikan permasalahan ini dengan baik kepada pihak keluarga Faris, terlebih orang tua siswanya itu adalah anggota DPRD OKU. Bahkan beberapa guru juga sudah berkunjung ke rumah korban untuk memastikan kondisinya baik-baik saja. Tidak seperti isu berkembang kalau akibat penamparan itu menyebabkan bagian wajah korban lebam dan pelipisnya berdarah.

PALEMBANG--Niat hati ingin menegakkan aturan, malah membuat seorang Kepala Sekolah (Kepsek) disalah satu SMP di Baturaja, OKU, terpancing emosi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News