Tampil di TV, Assad Ajak Dialog Oposisi
Senin, 07 Januari 2013 – 05:05 WIB
Putra mantan Presiden Hafez al-Assad, yang berkuasa di Syria selama 29 tahun, itu juga memaparkan rancangan transisi politik gagasannya. Menurut dia, semua keputusan yang diambil untuk menyelesaikan konflik harus ditentukan rakyat Syria dan disahkan melalui referendum. Termasuk, konstitusi yang akan disepakati melalui dialog nasional.
Baca Juga:
Assad berjanji segera menjelaskan detail soal gagasan transisi tersebut. Dia juga menyerukan negara-negara asing agar menghentikan pendanaan terhadap kelompok oposisi bersenjata. Pimpinan Partai Baath, partai politik berkuasa di Syria, tersebut menyatakan siap menghentikan operasi militer dan merancang mekanisme untuk mengawasinya.
"Negara-negara di kawasan maupun internasional harus menghentikan pendanaan bagi kelompok bersenjata untuk memberi kesempatan para pengungsi (Syria) kembali ke rumah mereka. Baru setelah itu, kami bakal menghentikan operasi militer," papar Assad dalam pidatonya.
Setelah itu, lanjut dia, pemerintah akan melangkah ke tahap selanjutnya dengan mengajak seluruh elemen bangsa melakukan dialog nasional. Termasuk, dengan kelompok oposisi di dalam dan luar negeri. "Kami akan berdialog dengan pimpinannya, bukan budaknya," tegas Assad yang mendapat sambutan tepuk tangan dari para pendukungnya di Dar al-Assad Centre for Culture and Arts, Damaskus.
DAMASKUS - Setelah lama tidak terlihat, Presiden Syria Bashar al-Assad akhirnya muncul di hadapan publik, Minggu (6/1). Penguasa 47 tahun itu menyampaikan
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer