Tampil Kekinian, Payung Jope Dilirik Pasar Asia
jpnn.com, JAKARTA - Dengan iklim Indonesia yang tinggi curah hujannya, potensi bisnis payung cukup besar.
Apalagi, payung juga kerap dimanfaatkan untuk menghalau teriknya matahari.
Untuk itu, Johanes Paulus mengembangkan payung dengan daya tahan yang kuat.
“Bikin payung tak asal laku dan murah, tapi juga bagaimana menciptakan produk yang durability (tahan lama dan tidak mudah rusak–red). Sebab, kalau payungnya mudah rusak, image perusahaan juga akan jelek,” kata Johanes Paulus.
Di bawah bendera Istana Payung yang dibangun sejak 2008, Paulus memproduksi berbagai jenis payung.
“Ada payung lipat, payung panjang, payung golf dan payung terbalik,” jelasnya.
Tingginya permintaan pasar, Paulus bisa memperoduksi 1.000 hingga 2.000 payung dalam satu bulan.
Bahkan, ketenaran Jope tidak hanya di dalam negeri, tapi juga telah bergeser ke luar negeri seperti Singapura dan Maldives.
Kualitas payung Jope yang kuat dan tahan lama, membuat produk buatan dalam negeri ini dilirik pasar Asia.
- Tren Makanan Pedas Meningkat, FKS Bidik Generasi Z
- PAPERA Dorong Kemendag Bentuk Satgas Pasar untuk Stabilitas Ekonomi Rakyat
- Soal Industri Kretek Nasional, PB HMI Minta Presiden Beri Arahan Lembaga Terkait
- PT Tasma Puja Siap Dukung Swasembada Pangan lewat Tanam Jagung
- Pertamina Patra Niaga Terus Lakukan Pengecekan Pangkalan LPG 3 kg
- 2 Dekade Komitmen Sosial, Reksa Dana Haji Syariah Berangkatkan Hampir 1000 Jemaah