Tampilkan Peter Si Hitam, Perayaan Hari Sinterklas di Canberra Tuai Kecaman
"Jika seseorang memiliki keluhan tentang hal ini, kami berhati-hati mendengarkan mereka dan berharap bahwa mereka bergabung dalam debat publik untuk membuat pendapat mereka didengar," jelasnya.
Sejumlah pihak tak sepakat
Meski demikian, direktur kelompok anti-rasisme ‘All Together Now’, Priscilla Brice, mengatakan, ia kecewa mendengar tradisi Black Peter tradisi dirayakan di Canberra.
"Saya cukup terkejut bahwa itu terjadi di sini di Australia dan bahwa orang-orang membawa isu-isu tersebut ke Australia," utaranya.
Ia mengungkapkan, "Siapa saja yang menghitamkan wajah, mereka tak sadar sejarah [perbudakan dan rasisme terhadap orang kulit hitam], mereka tak menghormati orang-orang yang pernah menjadi budak."
Priscilla mengatakan, sementara Peter si Hitam adalah tradisi Belanda, hal itu masih dinilai sebagai bentuk rasisme yang bisa memiliki implikasi luas.
"Kami tahu bahwa orang yang sering menjadi sasaran rasisme mengalami kecemasan dan depresi, dan beberapa juga mengalami masalah fisik seperti diabetes dan tekanan darah tinggi," utaranya.
Ia lantas menambahkan, "Itu juga berlaku bagi orang yang mengalami rasisme interpersonal dan rasisme terlembaga. Jadi hal itu tak hanya mempengaruhi individu, tetapi juga mempengaruhi masyarakat."
Kedutaan Besar Belanda menjadi tuan rumah perayaan Hari Saint Nicholas tradisional di Canberra, turut memeriahkan acara ini adalah tiga pria kulit
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata