Tampung Barang Bajakan, Pemilik Mall Terancam Sanksi

jpnn.com - JAKARTA - Pengelola tempat perbelanjaan tampaknya harus mulai aktif memerangi peredaran barang bajakan. Pasalnya, pemerintah berencana memberi sanksi bagi pengelola pusat perbelanjaan yang membiarkan perdagangan barang bajakan di tempat mereka.
Ketentuan ini sudah tertuang dalam Rancangan Undang-undang (RUU) Hak Cipta yang kini tengah dibahas oleh DPR RI.
"Dalam RUU yang baru kita masukan pemilik mall yang ada barang bajakannya akan dikenakan sanksi," kata Dirjen Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Kementerian Hukum dan Ham, Ahmad M. Ramli di Hotel Park, Jakarta Timur, Kamis (19/12).
Selain pengelola pusat perbelanjaan, pembeli barang bajakan juga diusulkan agar diberi sanksi. Namun, menurut Ramli, sanksi yang diberikan tidaklah berat.
RUU Hak Cipta juga memperpanjang jangka waktu perlindungan bagi sebuah karya. Jika RUU tersebut disahkan legislatif maka sebuah karya cipta akan dilindungi hingga 70 tahun setelah penciptanya wafat.
"Kalau pada undang-undang sebelumnya masih seumur hidup plus 50 tahun, dalam rancangan undang-undang yang baru kita tambah menjadi 70 tahun. Sehingga keluarganya masih bisa menikmati royalti sampai 70 tahun setelah penciptanya meninggal," papar alumnus Universitas Padjadjaran ini.
Lebih lanjut, Ramli mengatakan bahwa perlindungan hak cipta dari pelanggaran-pelanggaran seperti pembajakan, illegal download dan upload mendapat perhatian yang cukup besar. Alasannya, hanya melalui perlindungan hak cipta, inovasi nasional dapat berkembang dengan baik.
"Kenapa produk-produk luar negeri seperti KFC atau McDonald bisa mendunia, padahal kalau kita lihat itu cuma ayam goreng tapi bisa mendunia. Saya percaya itu semua karena hak ciptanya dilindungi," ucap Ramli. (dil/jpnn)
JAKARTA - Pengelola tempat perbelanjaan tampaknya harus mulai aktif memerangi peredaran barang bajakan. Pasalnya, pemerintah berencana memberi sanksi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pernyataan Tegas KemenPANRB soal Pengangkatan PPPK 2024, Menyebut Tanggal
- Meski Ada Efisiensi Anggaran, Menhub Dudy Tetap Adakan Mudik Gratis Lebaran 2025
- Gandeng Komdigi, Mentrans Iftitah Ingin Transformasi Transmigrasi Lebih Dikenal Publik
- Beralih ke Produk Tembakau Alternatif Bisa Jadi Opsi Bagi Perokok Konvensional
- Komisi II DPR: BKD Jateng Bersalah atas Gagalnya 592 Lulusan PPG di Seleksi PPPK
- Jujurlah, Apa Alasan Pengangkatan PPPK 2024 Maret 2026? Ada 3 Hal Harus Dijelaskan