Tampung Dana Repatriasi, Siapkan Investasi RDPT

jpnn.com - JAKARTA- PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) bakal menyiapkan sejumlah instrumen produk investasi untuk menangkap capital inflow hasil program tax amnesty (pengampunan pajak).
Misalnya, menjajakan produk investasi reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) guna memfasilitasi para wajib pajak (WP). Direktur Utama MMI Muhammad Hanif mengatakan, lazimnya RDPT bukan untuk repatriasi.
Tetapi, karena timing dan momennya berbarengan dengan program pengampunan pajak, produk itu pun disulap untuk menampung dana repatriasi. ”Sejatinya kami sudah siapkan produk tetapi karena momentumnya pas, RDTP kami tawarkan juga,” tuturnya di Jakarta kemarin.
Hanif melanjutkan, pihaknya telah menyiapkan dana investasi sebesar Rp 400-500 miliar untuk proyek energi terbarukan. Proyek energi itu berada di salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Yaitu PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). ”Kami punya tugas menghadirkan kesempatan di perusahaan BUMN,” sebut Hanif.
Meski begitu, RDPT butuh sosialisasi lumayan lama. Itu lantaran RDPT merupakan investasi langsung, bukan melalui bursa. Selain itu, perusahaan bakal tetap melihat profil risiko WP ingin berinvestasi melalui Mandiri.
Dengan begitu, manajemen akan mengikuti tujuan WP terkait investasi jenis risiko tinggi atau rendah. ”Yang rendah juga ada seperti reksa dana pasar uang, reksa dana obligasi pemerintah," ucapnya. (far/jos/jpnn)
JAKARTA- PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) bakal menyiapkan sejumlah instrumen produk investasi untuk menangkap capital inflow hasil program tax
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BPOLBF Perkuat Sinergi Melalui Industry Call Bersama Pelaku Pariwisata Labuan Bajo
- Rayakan HUT ke-29 Tahun, PTPN Group Berkomitmen Berikan Kontribusi Terbaik
- Yamaha Music Manufacturing Asia Tegaskan Komitmen untuk Tetap Beroperasi di Indonesia
- Perkuat Perlindungan Mitra Petani Lokal, McDonalds Berikan BPJS Ketenagakerjaan
- Berlimpah Berkah Ramadan di AEON Mall Sentul City
- Perkembangan Industri Rokok Elektrik Perlu diimbangi Edukasi dan Regulasi