Tampung di Hotel Bintang Lima, Gubernur Jabar Sambangi Tenaga Medis Perawat Pasien COVID-19

Tampung di Hotel Bintang Lima, Gubernur Jabar Sambangi Tenaga Medis Perawat Pasien COVID-19
Gubernur Jabar Ridwan Kamil meninjau Hotel Prama Grand Preanger di Kota Bandung yang digunakan sebagai penginapan sementara bagi tenaga kesehatan, Selasa (7/4/20). (Foto: Pipin/Humas Jabar)

Menurut Kang Emil, tenaga medis adalah garda terdepan dalam penanganan COVID-19 sehingga harus diberikan perhatian maksimal.

"Kami juga sebagai pengambil keputusan bertugas memberikan perawatan, intensifkasi pengetesan COVID-19, edukasi tentang mudik dan physical distancing, itu yang paling sulit, serta urusan logistik," tuturnya.

Menurut salah seorang tenaga medis Ali Sardjono, fasilitas menginap di hotel yang diberikan pemerintah ini sangat membantunya karena memberikan ketenangan. Ali yang sudah menginap sejak hari minggu ini mengaku, meski sudah dinyatakan negatif COVID-19, ada kekhawatiran bila pulang ke rumah bertemu keluarga dan tetangga karena telah merawat pasien positif COVID-19.

"Fasilitas ini sangat membantu kita, kita selama sudah memberikan pelayanan secara maksimal tapi kita juga ada kekhawatiran atau was-was kalau kita pulang kerumah ketemu keluarga. Jadi dengan diberikan fasilitas penginapan ini kita akan lebih tenang memberikan pelayanan walaupun kita juga rindu ketemu keluarga," ungkapnya. 

Ali dan tenaga medis lainnya yang menginap di Hotel Grand Prama Preanger merupakan perawat dan dokter yang bertugas di ruang Kemuning RSHS. Mereka tetap bekerja sesuai jam dinas hanya tidak pulang ke rumah masing-masing untuk sementara waktu.

"Saya masuk mulai tanggal 5 April mungkin di sini sampai bulan Mei. Saya memberikan pelayanan kepada pasien COVID-19 sudah sejak Maret lalu dan kita bekerja sesuai jam dinas hanya pulangnya ke sini tidak ke rumah," tutur pria berusia 44 tahun ini.

Dirinya berharap pemerintah terus mendukung para tenaga medis yang menurutnya telah bekerja maksimal hingga dua kali lipat. Kepada masyarakat dia pun meminta untuk menghilangkan stigma dan menerima kehadiran tenaga medis di lingkungan tempat tinggalnya.

"Karena ada juga teman saya yang dijauhi di lingkungan rumahnya dan tidak diterima (di tempat) kos. Pemerintah harus memberikan edukasi ke masyarakat bahwa kita itu bukan membawa atau menularkan virus tapi kita bekerja untuk menyembukan orang yang terinfeksi COVID-19. Jadi kita sudah bekerja maksimal dan masyarakat juga harus tetap diam di rumah untuk kita jadi ada kerja sama," pungkas Ali. (ikl/jpnn)

Para tenaga medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan kru rumah sakit lainnya yang telah merawat pasien COVID-19, telah tinggal di hotel sejak minggu lalu.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News