Tamrin: Konflik Perlu Dikelola, Tidak Bisa Dihilangkan
Rabu, 14 September 2011 – 00:13 WIB

Tamrin: Konflik Perlu Dikelola, Tidak Bisa Dihilangkan
Rahasianya ialah menguasai metode how to manage conflict atau bagaimana mengelola konflik. Dalam interaksi dan interelasi sosial antar-individu atau antar-kelompok, konflik sebenarnya alamiah. Dulu konflik dianggap sebagai gejala atau fenomena yang tidak wajar dan bisa berakibat negatif maka kini dianggap sebagai gejala atau fenomena yang wajar dan bisa berakibat negatif atau positif tergantung bagaimana mengelolanya.
Baca Juga:
“Rahasianya adalah menguasai metode how to manage conflict. Cuma ‘kelola’ dalam bahasa Jawa berarti kalau tidak ada konflik maka ciptakan konflik. Sekarang, insecurity menjadi industri, bisnis. Saat kita ngomong di sini, di Ambon konflik menjadi bisnis,” imbuh Tamrin.
Umumnya, setiap benturan adalah konflik. “Apakah benturan pendapat, sikap, benturan mengelola sepakbola, bulutangkis, apa saja. Konflik sama dengan garam di sayuran kita. Garam kurang, hambar, garam terlalu banyak, pahit. Harus proporsional, pas,” ungkapnya.
Karenanya, Tamrin menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) Penanganan Konflik Sosial, karena jika hanya membahas penanganan konflik setelah konflik terjadi maka sebenarnya tindakan yang terlambat sekali. “Kalau hanya menyangkut penanganan konflik berarti sudah jatuh korban-korban. Data terakhir, delapan orang tewas di Ambon setelah bentrokan hari Minggu (11/9) lalu,” tukasnya. (fas/jpnn)
JAKARTA - Sosiolog Universitas Indonesia (UI) Tamrin Amal Tomagola mengakui tidak gampang mengelola konflik jika terjadi di antara 653 suku yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Momen KSAL Minta Tunggakan BBM TNI AL Rp 2,25 T ke Pertamina Diputihkan
- Seleksi PPPK 2024 Belum Tuntas, Kapan Pendaftaran CPNS 2025?
- Ribuan Warga Kampung Sawah Tolak Gerai Miras di Kartika One
- Kejagung Garap Dirkeu Adaro Setelah Periksa Petinggi Berau Coal & Pamapersada
- DPR Apresiasi Pengangkatan Honorer jadi PPPK, Menyinggung soal Sanksi
- 7 Program Prioritas Herman Deru untuk Pemerataan Kesejahteraan Rakyat di Sumsel