Tamsil Sebut Kode DPID Bukan Jatah

Tamsil Sebut Kode DPID Bukan Jatah
Tamsil Sebut Kode DPID Bukan Jatah
Nando mengatakan, dirinya diperintahkan mengetik mengenai revisi alokasi DPID oleh empat pimpinan Banggar ketika itu, Melchias Marcus Mekeng, Mirwan Amir, Tamsil Linrung, dan Olly Dondokambey. Menurut Nando, revisi tersebut tanpa melalui mekanisme rapat terlebih dahulu. Hal itu diketahui karena dalaam rapat yang digelar Banggar di Cilkopo pada 6-7 Oktober 2010 tidak membahas soal revisi tersebut.

Lebih lanjut Nando mengakui bahwa dalam dokumen alokasi DPID yang diberikan oleh Pimpinan Banggar tertera kode-kode. Di antaranya kode P1, P2, P3, P4, kode 1-9, PIM, K, dan A.

Menurut Nando, kode P1 merujuk pada Mekeng, P2 Mirwan, P3 Olly, dan P4 Tamsil, K pada koordinator kelompok fraksi, PIM adalah pimpinan, dan A merupakan anggota. Sedangkan, kode 1-9 digunakan untuk menyederhanakan sembilan fraksi, yakni Partai Demokrat, Partai Golongan Karya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Gerakan Indonesia Raya, dan Partai Hati Nurani Rakyat.

Bahkan, Nando mengakui terdapat juga sistem pengkodean dengan warna yang dilakukan oleh anak buahnya bernama Khaerudin. Walaupun, diakui untuk memudahkan pencatatan usulan dari anggota banggar, fraksi atau komisi.

JAKARTA - Anggota DPR dari PKS, Tamsil Linrung mengakui adanya kode-kode dalam alokasi anggaran penyesuaian infrastruktur daerah (DPID) tahun 2011.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News