Tanah Air
Oleh: Dahlan Iskan
.jpeg)
jpnn.com - SEMUA gubernur –Anda sudah tahu¬– diminta membawa tanah dan air dari provinsi masing-masing.
Senin hari ini mereka diundang berkumpul di lokasi ibu kota baru Indonesia. Di tengah hutan. Sekitar 50 Km dari Balikpapan, Kaltim.
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, membawa air dari dua lokasi: dari sumur rumah Ibu Fatmawati Soekarno dan dari sebuah danau bernama "Danau Dendam Tak Sudah".
Sedang tanahnya diambil dari halaman Balai Raya –rumah dinas gubernur. Ini bukan sembarang rumah dinas. Inilah rumah dinas yang dibangun di zaman penjajahan Inggris. Sir Thomas Raffles pernah tinggal di Balai Raya.
Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, membawa air dari sumur Masjid tertua di Gowa: Masjid Tua Katangka di Gowa. Sedang tanahnya dari tiga kerajaan yang pernah jaya di Sulsel.
Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang membawa air sungai Kayan dan air dari dataran tinggi Krayan. Kayan adalah sungai terbesar di Kaltara. Yang bermuara di dekat Tarakan. Krayan adalah kecamatan di perbatasan dengan Serawak.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa membawa tanah dari lokasi kerajaan Majapahit. Airnya dari tujuh sumber kehidupan.
Majapahit adalah pemersatu Nusantara di masa lalu –dengan sumpah Palapa Mahapatih Gadjah Mada.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa membawa tanah dari lokasi kerajaan Majapahit. Airnya dari tujuh sumber kehidupan.
- Irwan Fecho: Kami Meminta Mas AHY Melanjutkan Kepemimpinan di Partai Demokrat
- Soal Band Sukatani, Rampai Nusantara Menilai Kapolri Sangat Terbuka dengan Kritik
- Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi, Tessa Bilang Begini
- Solek Cleopatra
- Ada Dukungan Jokowi, Persis Gagal Kalahkan 10 Pemain Semen Padang
- Bendera PSI Perorangan Berkibar di Sejumlah Ruas Jalan Jakarta