Tanah Amblas, Jalan - jalan Lenyap Seketika
Karena itu, diperkirakan ribuan warga terjebak di dalamnya. Juga, membuat puluhan jalan lenyap seketika.
Bukan hanya di Balaroa, kampung yang lenyap karena tanahnya amblas juga terjadi di Kelurahan Petobo, Palu Selatan. Dan, di Desa Jonooge, Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi.
Jadilah di hari-hari ini, terutama di Balaroa dan Petobo, seperti terpantau Jawa Pos dan Radar Sulteng, lokasi evakuasi dipenuhi mereka yang mencari orang-orang tercinta yang hilang. Begitu pula di lokasi lain yang jumlah korbannya diperkirakan masif.
Misalnya, di Roa-Roa Hotel.
Pada Minggu siang lalu (29/7), misalnya, Hans Bobonggoi menyisir reruntuhan hotel tujuh lantai tersebut. Sembari tak henti meneriakkan, ”Lesni...Lesni...Lesni.” Dan, tangannya berusaha membongkar bongkah demi bongkah batu bata.
Lesni adalah putri Hans yang bekerja sebagai petugas cleaning service di hotel yang telah ambruk tersebut. Dia seakan tidak peduli sengat matahari khatulistiwa yang membakar kulit hitamnya. Membasahi jaket lusuhnya dengan peluh keringat.
Keinginan kuat Hans itu bukan tanpa alasan. Dia yakin betul. Rintihan yang terdengar di balik reruntuhan bangunan tersebut pada Sabtu pagi (29/9) adalah suara sang putri.
”Papa tolong, papa tolong,” tuturnya menirukan suara Lesni.
Gempa besar disusul tsunami di wilayah Sulteng membawa dampak kerusakan yang luar biasa, termasuk ribuan nyawa manusia.
- Terjadi 36 Kali Gempa Susulan di Sulawesi Tengah
- Masjid Terapung Menjadi Saksi Bisu Kelamnya Bencana Gempa-Tsunami
- Dana Perbaikan Rumah Rusak Akibat Gempa Dipakai Buat Beli Sembako, Waduh
- Kementerian ATR/BPN Dorong Rehabilitasi dan Rekonstruksi Sulteng Melalui GTRA
- Sulbar Bantu Sulteng Saat Gempa 2018, Sekarang Berganti
- Semoga Pemerintah Mendengar Keluhan Korban Gempa di Palu