Tanah Musnah
Oleh: Dahlan Iskan
.jpeg)
Proyek tol di situ secara teknis juga sulit dilakukan. Tetapi para ahli dari ITB sudah menemukan jalan keluarnya (lihat Disway kemarin).
Bahwa proyek itu mahal, pemerintah sudah memutuskan tetap melaksanakannya. Kelihatannya tidak ada yang terasa mahal di masa pemerintahan sekarang ini.
Itu bukan lagi yang terpenting.
Sebenarnya ada terobosan lain yang luar biasa, yang baru saja dilakukan presiden. Yakni terobosan hukum. Tanpa terobosan itu tidak mungkin proyek ini bisa mulai dibangun.
Selama ini ternyata ada kendala yang tidak diketahui publik. Yakni soal pembebasan tanah. Baru di Sayung ini ada jenis kendala seperti itu.
Terobosan lama Presiden Jokowi di soal "ganti untung" (sebagai pengganti "ganti rugi") tidak mempan diterapkan di Sayung.
Masalahnya: tanah yang akan diganti untung itu tidak ada. Tanahnya ada. Tetapi tidak ada. Tanah itu sudah berubah menjadi air. Wujudnya sudah laut. Tidak ada rumah. Tidak ada bangunan. Tidak ada tanaman. Yang ada hanya satu kuburan. Itu pun kuburan terapung.
Tidak ada pejabat di daerah yang berani melakukan pembebasan tanah seperti itu. Mereka takut masuk penjara. Bisa berkembang ke kasus hukum..
Maka proyek jalan tol Sayung menjadi sumber rezeki dadakan bagi para pemilik Tanah Musnah. Dari semula tidak lagi ada harganya menjadi durian runtuh.
- Ayat Anggur
- PSI Adopsi Ide Partai Super Tbk Jokowi, Ini Kata Pakar soal Dampaknya
- Rekrutmen Bersama BUMN 2025: Telkom Group Buka Lowongan untuk Talenta Terbaik Indonesia
- Air Mata
- Pegadaian jadi Koordinator dalam Kolaborasi 23 BUMN untuk Menghadirkan Air Bersih di Batam
- Asep Wahyuwijaya Nilai Bersih-Bersih di BUMN Energi Harus Total