Tanam Antena di Tengkorak, Pria Ini Mengklaim Dirinya Manusia Robot

"Bagi saya, warna adalah sensasi baru ini - ini bukan unsur visual, itu bukan unsur audio," sebutnya.
"Ini adalah getaran di tengkorak saya, ini adalah rasa yang independen," tambahnya.
Menurut Neil, koneksi internet antena memungkinkan ia untuk menerima warna serta gambar langsung ke kepalanya melalui perangkat eksternal seperti ponsel atau satelit.
"Saya bisa menerima warna dari belahan lain dunia. Jadi ada lima orang yang bisa mengirim warna dari jam 10 pagi-10 malam, langsung ke kepala saya. Rasanya seperti memiliki mata di setiap benua," kemukanya.
Sebut dirinya teknologi
Neil mengatakan, tahap berikutnya dari proyek ini adalah untuk membuat sambungan permanen ke luar angkasa.
"Sekarang saya menghubungkan diri ke satelit sesekali, dan dalam beberapa tahun, otak saya akan dilatih untuk melihat warna dari luar angkasa, dan kemudian saya akan bisa memiliki koneksi permanen ke warna-warna dari luar angkasa," jelasnya.
Neil mengidentifikasi dirinya sebagai cyborg (manusia robot), bukan manusia biasa.
Seorang pria dengan antena permanen yang melekat di tengkoraknya dan mengidentifikasi dirinya sebagai seorang "cyborg" atau manusia robot,
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia