Tanam Ganja di Apartemen, Guru Australia Dideportasi dari China
Warga Australia yang berprofesi sebagai guru Bahasa Inggris dideportasi dari China setelah Kepolisian China mendapati pria tersebut menanam 3 pohon ganja didalam apartemennya.
Pria Australia, 34, dideportasi karena menanam ganja didalam apartemennya di China.
Pria Australia berusia 34 tahun yang diidentifikasi sebagai 'David', boleh dibilang beruntung karena hanya dikenakan sanksi deportasi oleh Pemerintah China, setelah kepolisian setempat menggerebek apartemen sewaannya di Changshu, China Timur.
Dalam sebuah video yang dirilis oleh Kantor Berita China, Xinhua menunjukan pria itu tengah berbicara dengan petugas kepolisian yang memaksa masuk menggerebek ke apartemennya dimana dia mulai menanam tanaman ganja tiga bulan sebelum kepergok aparat.
Otoritas kepolisian China mengatakan pihaknya mendapati sejumlah ganja komersial, generator listrik, lampu pemanas, kipas angin dan rekaman suara burung dan musik. Menurut pengakuan pria Australia itu kepada polisi China, dirinya sengaja memperdengarkan rekaman suara burung dan musik itu untuk tanaman ganjanya.
"David", yang wajahnya disamarkan didalam video itu dikabarkan telah tinggal di China selama 14 tahun.
Dia mengaku dirinya telah mengatakan kepada polisi kalau dirinya mendapatkan bibit dan sebuah buku mengenai cara menanam tanaman ganja dari internet.
"David' sempat ditahan polisi China selama 13 hari sebelum kemudian di kembalikan ke Australia dengan larangan kembali masuk ke China selama satu tahun.
Warga Australia yang berprofesi sebagai guru Bahasa Inggris dideportasi dari China setelah Kepolisian China mendapati pria tersebut menanam 3 pohon
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat