Tanam Nilam Menguntungkan, Petani Tak Lagi Garap Sawah
Sabtu, 18 Februari 2012 – 23:27 WIB
BUOL - Untuk mengatasi kekurangan kebutuhan pangan, pemerintah terus berupaya melakukan berbagai terobosan menggenjot sektor pertanian dalam memberdayakan petani guna meningkatkan pendapatan produksi, agar tetap stabil dan terdepan pada masa mendatang. Suparto menyayangkan jika lahan sawah dan kebun kakao tidak dimanfaatkan petani untuk dikelola dengan baik, karena hanya mengandalkan komoditi nilam ini sebagai kebutuhan penunjang pendapatan sehari-hari. Dari hasil pengamatan selama tiga bulan, Kata Irwanto, rata-rata petani lebih berkonsentrasi pada pekerjaan perluasan lahan tanaman nilam tersebut. Bahkan jenis tanaman bulanan lain sudah banyak yang ditebang dan diganti dengan nilam.
Namun, di Kabupaten Buol, Provinsi Sulawesi Tengah dengan masuknya komoditi nilam, justru mulai menjadi kekhawatiran masyarakat, karena rata-rata warga lebih memilih memperluas lahan untuk ditanami nilam ketimbang menggarap sawah ataupun ladang. Masalah ini jika tidak segera diatasi, maka akan berdampak pada kebutuhan pokok seperti harga beras akan mahal di pasaran.
“Saya rasa, sudah saatnya dinas teknis berperan untuk melakukan sosialisasi memberikan pemahaman kepada masyarakat petani, agar tidak terpengaruh pada tanaman tersebut,” ungkap Suparto, pengamat ekonomi di Buol kepada Radar Sulteng (JPNN Group).
Baca Juga:
BUOL - Untuk mengatasi kekurangan kebutuhan pangan, pemerintah terus berupaya melakukan berbagai terobosan menggenjot sektor pertanian dalam memberdayakan
BERITA TERKAIT
- Heboh Anggaran Belanja Gamis & Jilbab Senilai Rp 1 M Lebih di Kabupaten Banggai
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Puluhan Ribu Masyarakat Pekanbaru Penuhi Kampanye Akbar Agung-Markarius