Tanaman Ganja Ditebas Batangnya, Bukan Dicabut, Oh Ternyata
jpnn.com, ACEH BESAR - Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri bersama dengan Polda Aceh terus melakukan upaya pemberantasan peredaran ganja. Apalagi kawasan Aceh terkenal sebagai penghasil ganja terbesar di Indonesia.
Menurut Direktur Reserse Narkoba Polda Aceh Kombes Agus Sartijo, mereka punya cara agar dalam setiap pengungkapan ladang ganja, para penanam bisa rugi besar.
“Kalau mau buat mereka rugi, kami biasanya dalam membersihkan ladang ganja menggunakan parang. Batang tanaman ganja ini ditebas, bukan dicabut,” kata dia kepada wartawan di Aceh Besar, Jumat (12/10).
Dengan begitu, para penanam akan kesulitan untuk kembali menanam ganja. “Jadinya mereka nanti harus cabut lagi. Kalau tidak, batang ini akan tumbuh, namun menghasilkan ganja yang tidak bagus,” terang Agus.
Karena, kata Agus, ketika petugas mencabut tanaman ganja, maka mempermudah para penanam beraksi kembali.
“Mereka tinggal taburkan bibitnya saja, nanti tumbuh lagi kalau ganjanya kami cabut. Makanya kami tebas batangnya,” tegas dia.
BACA JUGA: Bareskrim Musnahkan Ladang Ganja Tak Bertuan
Bareskrim Polri bersama Polda Aceh melakukan pemusnakan ladang ganja siap panen seluas lima hektare di Aceh.
- Pendaftaran PPPK 2024: 1.000 Formasi Disediakan Pemkab Aceh Besar, Tenaga Teknis Paling Banyak
- Polisi Tangkap 3 Pelaku Perampokan Honorer di Aceh Besar
- Menjelang Pendaftaran PPPK 2024, Guru ASN di Sekolah Swasta Ditarik Lagi
- BNN Bergerak, Pemilik Ladang Ganja 4 Hektare di Aceh Besar Siap-Siap Saja
- Banyak Ladang Ganja Siap Panen di Aceh, Nih Buktinya
- Misteri Kasus Pembunuhan IRT di Aceh Mulai Terbuka, Anak Korban Jadi Tersangka