Tangan Atas
Oleh: Dahlan Iskan
.jpeg)
“Baru lahir pun sudah bisa kami tangani. Justru kian dini kian baik. Agar si ibu tidak keburu disiksa oleh bayi," katanyi.
Zia menerima sistem paket: dua kali kunjungan sehari. Selama selapan –dari lahir sampai umur 35 hari. Lengkap dengan penjelasan kepada si ibu.
Bisa juga datang ke rumah bayi per kasus: berdasar panggilan sesaat.
Kini klinik Zia sudah berbentuk perusahaan perseroan terbatas (PT).
Dia mengajak tiga teman sebagai pemegang saham: satu orang ahli digital marketing, satu orang ahli keuangan, dan satu orang untuk pemimpin operasional.
Zia dan suami sebagai pemegang saham terbesar. Zia menjabat direktur. Sang suami jadi komisaris. "Suami sekaligus konsultan saya," ujar Zia.
Sang suami juga orang Sidoarjo. Lulusan Ekonomi Islam, Universitas Airlangga. Setelah lulus kuliah, suami Zia juga buka usaha.
Mereka dulu sama-sama sebagai aktivis remaja masjid. Kini dikaruniai dua anak.
SAYA kembali menghadiri forum komunitas Tangan di Atas (TDA). Kemarin sore. Di Surabaya. Yang dibahas Bagaimana Bangkit dari Bisnis yang Hancur.
- Nawakara Hadirkan Perlindungan Risiko Bisnis Lewat Solusi Keamanan Terintegrasi
- Prodi DKV Untar Dorong Kreativitas dan Bisnis Lewat Pameran CREBO Season 2
- Cermin Sikka
- Wali Kota Surabaya Ancam Pengusaha Tahan Ijazah Karyawan, Tegas!
- Sukses Sebelum 30: Eks Pegawai Sukses Merintis Brand Lokal Kingman Bersama Shopee
- Ayah & Anak Meninggal Akibat Kebakaran di Kedung Rukem Surabaya