Tangan Muhtadi Sering Masuk Rok Muridnya Saat Mengajar Mengaji, Begini Jadinya
Muhtadi, 29, penjaga masjid sekaligus guru mengaji diringkus polisi lantaran diduga mencabuli beberapa muridnya yang berusia 7 sampai 9 tahun.
Ia melakukan perbuatan bejatnya itu saat mengajar ngaji di salah satu dekat masjid di Kelurahan Bentuas Kecamatan Palaran, Samarinda, Kaltim.
“Pelaku (Muhtadi) memasukan tangannya ke dalam rok korban yang mengaji. Jadi, korban duduk disampingnya yang sedang menunggu giliran mengaji. Korban diperkirakan ada 3 sampai 4 orang. Tetapi, baru 1 korban melapor," ujar Kapolsek Palaran Kompol Kholis, Kamis (3/10).
Terungkapnya kasus pencabulan ini bermula korban usia 8 tahun mengeluhkan luka lecet di kemaluannya. Mendengar itu, orang tua korban curiga dan kemudian memeriksakan ke dokter di Puskesmas.
"Dari keterangan dokter memastikan ternyata benar ada luka di alat kemaluan korban. Keluarga lalu melapor ke Polsek Palaran dan kami langsung melakukan penangkapan terhadap pelaku," kata Kholis.
Muhtadi kepada petugas berdalih tangannya masuk ke dalam rok untuk perbaiki pakaian korban. "Saya memperbaiki roknya," katanya.
Namun, kepolisian tetap melanjutkan proses penyidikan terhadap Muhtadi. Karena, barang bukti dan keterangan saksi cukup menjerat pelaku.
"Ada beberapa saksi korban lain juga melihat pelaku berbuat pencabulan. Pelaku dikenakan pasal 82 ayat 3 UU No 35 Tahun 2015 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara," kata Kholis.
Muhtadi, 29, penjaga masjid sekaligus guru mengaji diringkus polisi lantaran diduga mencabuli beberapa muridnya yang berusia 7 sampai 9 tahun.
- RSUD AWS Samarinda Masuk Jajaran 10 Rumah Sakit Layanan Kanker Terbaik Nasional
- Sukses! Workshop Fesbul di Kota Samarinda Diburu Sineas
- Workshop Fesbul di Kota Samarinda Diburu Sineas Lokal
- Kaltim Raih Juara Pertama Cabang Fahmil Quran Putra MTQN ke-30
- Pria yang Menerobos Paspampres Ini Dianggap Membahayakan Keselamatan Presiden Jokowi
- Dugaan Penyebab Kebakaran yang Hanguskan 22 Kios di Pasar Segiri Samarinda