Tangan Para Pekerja Difabel ini Hasilkan Karya Batik Unik
jpnn.com, NGAWI - Salah satu usaha batik Widi Nugraha di Kabupaten Ngawi melibatkan para difabel sebagai pekerjanya. Para pekerja difabel itu mengolah limbah kain batik menjadi berbagai kerajinan unik.
Mulai dari tas, dompet dan kipas. Kerajinan tangan pekerja difabel ini tak kalah kualitasnya dari pekerja umumnya.
Usaha batik di Desa Karangasri Kota Ngawi ini menghasilkan beragam produk mulai dari kain batik khas ngawi, konveksi, dan kerajinan limbah batik.
Usaha tersebut juga mempekerjakan empat orang difabel tuli.
Johanes Triatmaja, pengusaha batik, mengatakan, mereka dilibatkan dalam produksi kerajinan dari limbah kain batik, seperti pekerja lainnya.
"Mereka sangat terampil dalam membuat beragam kerajinan tangan," puji Johanes.
Kerajinan tersebut, dijual dengan harga variatif, muali dari Rp 5 ribu hingga Rp 100 ribu.
"Kerajinan limbah kain batik buatan para difabel, juga sering diikutsertakan dalam berbagai pameran ke berbagai kota besar di Indonesia, untuk memotivasi para difabel lainnya," tambahnya
Pengusaha batik mempekerjakan empat difabel untuk membuat berbagai kerajinan tangan unik.
- Kaltim Raih Peringkat 13 Nasional di Ajang PEPARNAS XVII 2024
- Pendekatan Mupeso Pastikan Keterlibatan Difabel Dalam Rencana Pembangunan Desa
- I-Hajj Syariah Fund Berangkatkan Umrah Guru Difabel dan Pendiri Sekolah Hafiz
- UMK Binaan Grup MIND ID Pamer Produk Budaya Ini di Kriyanusa 2024
- Menkumham Supratman Apresiasi Produksi Kerajinan Warga Binaan Pemasyarakatan
- Lestari Moerdijat Dorong Perlunya Ubah Cara Pandang Masyarakat pada Kelompok Difabel