Tangani Konflik Golkar, Menteri Yasonna Dianggap Panik
jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP Golkar hasil Munas Bali, Ahmadi Noor Supit menyebut Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly kini sedang dilanda kepanikan. Buktinya, ia melempar bola panas kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal konflik partai Golkar.
Kepanikan ini Supit juga membuat Yasonna ngelantur mengeluarkan statemen bahwa Presiden Jokowi segera akan menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) untuk mengesahkan kepengurusan DPP Golkar pimpinan Agung Laksono.
"Yasona ini panik. Kemarin ketika dia memutuskan (Golkar Ancol) dia tidak panik. Karena dia yakin, meskipun dia terkesan dipaksa juga sama satu kelompok. Begitu semua orang menggugat, dia jadi panik. Apalagi gugatan itu meluas," kata Supit saat dihubungi, Rabu (18/3).
Ketua Badan Anggaran DPR dari Fraksi Golkar ini juga menilai dengan pernyataan tersebut, Yasonna terkesan melempar tanggung jawab kepada Presiden. Itu terjadi karena Yasonna sedang ketakutan karena apa yang dia sampaikan tidak dikomunikasikan dengan presiden.
"Dia itu melempar itu karena takut. Kalau pembantu presiden mau ambil pernyataan tentunya kan harus komunikasi dengan presiden. Nah, Perpres ini sepertinya tidak konsultasi dulu dengan presiden. Kemudian ketika dia mau dikasih hak angket kan sama DPR, jadi dia ngelempar tanggung jawa ke presiden," jelasnya.
Supit menambahkan saat ini mereka tetap melanjutkan perlawanan ke pengadilan, termasuk menggugat ke PTUN bila menkumham berani mengeluarkan SK pengesahan hasil Munas Ancol. Dia berpegang pada pelaksanaan Munas Bali yang sudah sesuai AD/ART. (fat/jpnn)
JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP Golkar hasil Munas Bali, Ahmadi Noor Supit menyebut Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ratusan Burung Pipit Mati Tersambar Petir di Bandara Ngurah Rai
- 4 Lokasi Penyitaan Uang Haram Rohidin Mersyah, Nomor 1 Wow
- Begini Rohidin Mersyah Peras Anak Buah, Honor Guru Disunat
- Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 25 November 2024, Hujan Merata
- Selain Rohidin Mersyah, 2 Anak Buahnya Juga Tersangka Pemerasan Pegawai untuk Pilkada
- Penentuan Kelulusan PPPK 2024, Bima: Kasihan yang Sudah Antre Lama