Tanggap Darurat Bencana Asap di Riau Berakhir
Rabu, 10 Juli 2013 – 22:59 WIB
Menurutnya, antisipasi ini dilakukan mengingat puncak bencana asap di Sumatera dan Kalimantan umumnya terjadi selama bulan Agustus-Oktober. Kunci utama antisipasi bencana asap adalah sosialisasi, penegakan hukum dan menjalankan banyak peraturan-peraturan tentang pengendalian kebakaran lahan dan hutan.
Sutopo mengklaim operasi penanggulangan bencana asap sangat efektif dan berhasil menurunkan jumlah hotspot dan pollutant standard index (PSI) atau kualitas udara membaik. Pada tanggal 24 juni 2013 tercatat 256 titik api tersebar di Riau dan ini telah memberikan dampak kesehatan terhadap 15.000 lebih masyarakat setempat.
Selama operasi ini berlangsung, 3.000 an titik api berhasil dipadamkan dan satgas penegakan hukum menetapkan 24 tersangka termasuk 1 korporasi. Satgas udara membutuhkan 600 ribu liter air yang dibantu dengan teknologi modifikasi cuaca (TMC) dalam pemadaman api dan asap.
Sementara itu, pantauan BMKG menyebutkan bahwa hotspot di wilayah Riau nihil dan cuaca sudah normal. Citra satelit NOAA-18 juga tidak mendeteksi adanya hotspot pada hari ini.(Fat/jpnn)
JAKARTA - Posko Tanggap Darurat Bencana Asap resmi ditutup oleh Wakil Gubernur Riau, Mambang Mit, Rabu (10/7). Penutupan ini dilakukan tepat hari
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pengurus Baru Dilantik, KAHMI Unkris Siap Berkontribusi Wujudkan Indonesia Emas
- Merayakan HUT ke-17, TMP Ingin Melahirkan Kader Kritis dan Berpikir Matang
- Yanuar Arif Mengapresiasi Respons Cepat Menteri PU terhadap Aspirasi Masyarakat Banyumas-Cilacap
- Bambang Hero Dipolisikan Warga Babel, Kuasa Hukum Terdakwa Kasus Timah Jelaskan Ini
- 6 Tuntunan R2 dan R3 PPPK 2024 di Demo Nasional, Semoga Didengar Presiden Prabowo
- Mobil RI 36 Berulah di Jalan, Raffi Ahmad Beri Pengakuan, Oalah