Tanggapan Australia Soal Temuan Sampah Plastik Asal Negaranya di Jawa Timur
Juru bicara Departemen Lingkungan dan Energi Australia mengatakan kepada ABC jika Indonesia bertanggung jawab untuk memeriksa apakah ada kandungan sampah plastik dalam kertas bekas yang dikirim dari negaranya.
Sampah Plastik dari Australia
- Sejak China melarang impor sampah, jumlah ekspor sampah Australia ke Indonesia meningkat
- Aktivis menuduh Australia sengaja memasukkan sampah plastik ke dalam kertas bekas yang dikirim ke Indonesia
- Kementerian Lingkungan Australia mengatakan masalah ini menjadi tanggung jawab pihak Indonesia
Pernyataan ini sebagai tanggapan atas ditemukannya adanya unsur kesengajaan dari pihak Australia untuk memasukan sampah plastik ke dalam kertas bekas yang dikirim ke Indonesia.
Laporan penemuan ini dilakukan dari hasil investigasi lembaga Ecological Observations and Wetlands Conservations (Ecoton), yang berbasis di Jawa Timur.
Dalam sebuah pernyataan yang dikirim Departemen Lingkungan dan Energi Australia dikatakan standar untuk impor bahan daur ulang termasuk tingkat kontaminasinya adalah tanggung jawab negara penerima, dalam hal ini Indonesia.
"Jika tidak ada standar seperti itu, maka ini menjadi urusan negosiasi komersial antara perusahaan ekspor dan impor yang terlibat".
Photo: Sampah yang menggunung ditemukan di sekitar pinggiran Kali Brantas, Jawa Timur dan beberapa bertuliskan "Made in Australia" (Foto: Ecoton, Fully Syafi)
Industri kertas di Indonesia hingga kini masih butuh membeli kertas bekas dari luar negeri sebagai bahan baku pembuatan kertas.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata