Tanggapan Australia Soal Temuan Sampah Plastik Asal Negaranya di Jawa Timur

Amerika Serikat, Italia, Inggris, Korea Selatan, dan Australia adalah lima negara pengekspor kertas bekas ke sejumlah pabrik di Jawa Timur.
Pekan lalu, sejumlah aktivis lingkungan menggelar unjuk rasa di depan kantor Konsulat Jenderal Australia di Surabaya, setelah menemukan adanya kandungan sampah plastik dalam kiriman kertas bekas dari luar negeri.
Prigi Arisandi, Direktur Ecoton di Jawa Timur mengatakan sampah plastik yang ditemukan diantaranya bungkus makanan, botol plastik, kantung plastik, bahkan beberapa popok dan pembalut.
"Kalau ternyata memang Australia menganggap Indonesia jadi tempat daur ulang harusnya ada perjanjian bukan diselundupkan," kata Prigi kepada ABC Indonesia.

Beberapa dari sampah yang tidak bisa didaur ulang tersebut bahkan bertuliskan "Made in Australia" yang kemudian dijual kepada masyarakat sekitar untuk dipilah.
Sayangnya, kebanyakan sampah tersebut dibakar atau ditumpuk di pinggiran daerah aliran Kali Brantas yang dikhawatirkan berdampak terhadap kesehatan warga dan lingkungan.
"Saya akan sangat kecewa dan sulit dipercaya jika tingkat kontaminasi limbah setinggi itu diproduksi dari Australia," ujar Gayle Sloan, Direktur Eksekutif Waste Management and Resource Recovery Association (WMRR) di Australia.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia