Tanggapan Din Syamsuddin soal New Normal, Menyejukkan
jpnn.com, JAKARTA - Prof Dr K.H. Muhammad Sirajuddin Syamsuddin, M.A atau yang akrab dipanggil Din Syamsuddin menilai kebijakan kenormalan baru (new normal) yang rencananya segera diterapkan oleh pemerintah Indonesia, akan mengoreksi berbagai sistem dunia pascapandemi virus corona.
"Karena pandemi ini buah dari sistem dunia yang lama dan turunannya, yakni pada sistem ekonomi, politik dan budaya," kata Ketua Umum Dewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju itu saat diskusi virtual terkait The New Normal Indonesia yang dipantau Antara, Sabtu (30/5).
Ia mengatakan menurut telaah sistem dunia selama ini yang berusia hampir satu abad bertumpu pada humanisme sekuler kemanusiaan yang sekularistik.
Hal tersebut hanya memandang hidup manusia kini dan di sini, tidak ada nanti dan di sana.
Kemudian tidak ada yang disebut dengan dimensi eskatologis sebagaimana yang diajarkan agama.
Eskatologi merupakan ilmu teologi yang berbicara tentang hal-hal yang bertalian dengan akhir zaman. "Maka lahirlah tidak ada pertanggungjawaban," katanya.
Din mengatakan hal tersebutlah yang melanda dunia dan terjadi aneka kerusakan. Bahkan, sejumlah pakar menyebut saat ini sedang terjadi gangguan besar.
Selanjutnya ada pula yang menyebut situasi saat ini tengah terjadi pergeseran besar hingga ketidakpastian dunia.
Bagaimana pandangan Din Syamsuddin terkait New Normal yang kabarnya segera diterapkan oleh pemerintah Indonesia.
- Pembubaran Diskusi Merusak Demokrasi, Sahroni Puji Langkah Cepat Polisi Menangkap Pelaku
- Sekelompok Orang Bubarkan Diskusi, Din Syamsuddin: Refleksi dari Kejahatan Demokrasi
- Cerita Din Soal Sekelompok Orang Bubarkan Diskusi di Hotel Grand Kemang, Hmm...
- Polisi Sudah Tahu Pelaku yang Membubarkan Paksa Diskusi di Kemang
- Tanggapi Sengketa Pilpres 2024, GPKR Mengetuk Hati Para Hakim MK, Begini Harapannya
- Alasan PKS Usulkan Din Syamsuddin jadi Tim Pemenangan AMIN