Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka
"Anggaplah seolah-olah jika penyedia pendidikan ingin mendaftarkan lebih banyak siswa, mereka perlu memastikan ikut berkontribusi terhadap kenyamanan dan keselamatan pelajar," katanya.
Yeganeh menambahkan dibawah kerangka baru ini, jumlah pelajar internasional yang diperbolehkan adalah 1,5 juta, yaitu 550 ribu lebih banyak dibandingkan rekor pendaftaran tertinggi yang tercatat pada tahun 2023.
"Jadi kami tidak dibatasi hingga di bawah jumlah yang ada saat ini," ujar Yeganeh.
Melindungi sektor pendidikan
Phil Honeywood, CEO International Education Association of Australia mengatakan banyak orang yang berencana datang ke Australia memerlukan kejelasan mengenai perubahan tersebut.
"Kami khawatir akan terjadi kebijakan yang melampaui batas yang akan merusak reputasi Australia sebagai negara tujuan belajar yang ramah, aman, dan berkelas dunia," ujarnya.
Ia juga mengatakan bukan hanya universitas yang akan terkena dampak perubahan yang diusulkan, tapi "ratusan perguruan tinggi swasta berbahasa Inggris yang sudah lama berdiri".
"Ini akan menimbulkan masalah besar dan berpotensi membahayakan 200.000 pekerjaan," katanya.
Rektor University of Sydney, Mark Scott, mengatakan meski pendanaan universitas hampir mencapai titik impas bagi mahasiswa domestik, ada kekurangan dana yang signifikan untuk penelitian.
Belajar dan menetap di Australia bisa jadi akan lebih sulit, karena pemerintah Australia mengumumkan aturan baru yang akan membatasi jumlah pelajar internasional ke Australia
- Siswa Pendidikan Dokter Spesialis Dianggap 'Rentan' Dengan Ancaman Perundungan dan Senioritas
- Di Balik Gelombang Pembangunan Masif di Bali
- Dunia Hari Ini: Lagi-Lagi Donald Trump Jadi Sasaran Percobaan Pembunuhan?
- Sepatu Buatan Indonesia Incar Peluang di Pameran Perlengkapan Militer di Australia
- Pelaku Kekerasan Seksual di Kereta Komuter Akan Masuk Daftar Hitam dan Dilarang
- Dunia Hari Ini: Staf PBB Ikut Jadi Korban Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza