Tanggapan Mendagri Tito Karnavian soal Opsi Lockdown Jakarta
jpnn.com, PALEMBANG - Mendagri Tito Karnavian menanggapi munculnya opsi lockdown Jakarta, seiring semakin ganasnya persebaran virus corona COVID-19.
Tito menyebut jalan-jalan tikus yang menghubungkan Kota Jakarta dengan daerah sekitarnya akan membuat lockdown menjadi tidak efektif.
"Jakarta sudah jadi megapolitan dan hampir tidak ada batas dengan Depok, Tanggerang maupun Bekasi," kata Tito Karnavian usai rapat bersama Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sumatera Selatan di Palembang, Sabtu (21/3).
Menurut dia, DKI Jakarta bisa saja menutup akses jalan nasional, provinsi ataupun jalan kota.
Namun jalan-jalan tikus yang hanya bisa dilalui motor atau perorangan akan sulit terpantau, sehingga opsi lockdown dirasa kurang tepat.
Dalam melihat opsi lockdown DKI Jakarta, Tito menimbang serta membandingkanya dengan Kota Tokyo, Seoul dan Sanghai yang tidak melakukannya. Namun mampu meredam sebaran COVID-19.
Selain itu opsi lockdown dinilai akan berpengaruh dengan sistem ekonomi Indonesia karena Jakarta merupakan pusat ekonomi, tempat 70 persen uang beredar, sehingga berpotensi menimbulkan krisis ekonomi jika dilakukan.
Selain pertimbangan ekonomi, ia juga menyebut ada beberapa pertimbangan dari sisi sosial, budaya dan kondisi kedaruratan kesehatan yang harus dipertimbangkan secara matang jika DKI ingin melakukan lockdown atau karantina wilayah secara penuh.
Semakin kencang wacana lockdown Jakarta guna menangkal persebaran virus corona COVID-19, begini tanggapan Mendagri Tito Karnavian.
- Honorer Titipan Mencuat Menjelang Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2, Bu Sri Punya Usulan
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Pemerintah Pusat Gelontorkan Rp 919 Triliun ke Daerah, Mendagri Tekankan Poin Ini
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- P3PD Memperkuat Kapasitas Kelembagaan Desa, Dukung Visi Indonesia Emas 2045
- Pj Bupati Tapanuli Utara Bikin Gaduh, Mendagri Didesak Segera Mencopot