Tanggapan Warga Indonesia Soal Turunnya Harga Bensin di Australia
"Saya berharapp jika harga barang-barang lain pun akan ikut turun, supaya biaya hidup pun akan turun," ujar Rema yang sudah menetap di Australia sejak tahun 2007.
Pipit Puspita, ibu rumahtangga
Pipit Puspita. Koleksi pribadi
Pipit sudah menyadari penurunan harga bensin di Australia sejak seminggu lalu.
"Terakhir saya mengisi bensin harganya sekitar $1,1," ujar Pipit kepada Erwin Renaldi dari ABC International.
"Saya sangat senang karena bisa lebih sering membeli bensin. Naik kendaraan umum itu sebenarnya tidak mahal juga, tetapi ini karena efisiensi waktu saja."
Sejak mengendarai mobil sendiri, Pipit mengaku bisa menghemat waktu hingga 30 menit untuk menuju tempat kerja.
"Kenyamanan naik transportasi umum, seperti kereta, sebenarnya sangat tergantung pada jarak, tapi tentunya lebih nyaman jika kita bandingkan dengan di Indonesia," kata Pipit.
Pipit juga merasakan dampak penurunan harga bensin, meski harga-harga pangan pokok masih belum terlalu turun.
"Harga beras, sayuran, masih sama... harga minyak goreng pun relatif sama."
Harga minyak dunia sudah merosot sebanyak 20 persen menjadi AS$28 per barel. Padahal di pertengahan 2015, harga minyak mentah dunia sempat meroket
- Dunia Hari Ini: Calon Pengganti Pemimpin Hizbullah Tewas Dibunuh
- Dunia Hari Ini: Respon Inggris Setelah Senator Aborigin Sebut Charles 'Bukan Raja Kami'
- Dua Pemegang WHV Asal Indonesia Meninggal di Australia Barat
- Alasan Perdagangan Bayi dan Anak di Indonesia Sulit Diberantas
- Warga Mengerubuti Hotel Tempat Liam Payne Ditemukan Meninggal
- Pendidikan di Australia Mengkhawatirkan karena Sistemnya Rusak?