Tanggapi Isu Kenaikan Harga Pertalite dan LPG, Darmadi DPR: Hindari Bakteri Jahat Kapitalisme

Darmadi mengaku khawatir jika isu kenaikan tersebut benar-benar terjadi.
“Rakyat makin terhimpit. Daya beli melemah, pengangguran bisa meningkat, gejolak sosial pasti meningkat," ujar dia.
Semestinya, kata dia, Pemerintah bisa mencari alternatif lain selain menaikkan BBM.
“Subsidi memang perintah konstitusi. Jadi, tidak ada alasan bahwa itu memberatkan keuangan negara. Kenapa ada subsidi? Karena konsep ekonomi gotong royonglah jadi spirit di situ,” kata Darmadi.
Menurut dia, rakyat yang masuk golongan kurang mampu memang sudah seharusnya jadi tanggung jawab negara.
“Itulah konsep berkeadilan. Yang lemah harus dilindungi (Survival of the Weakest)," jelasnya.
Sekali lagi, kata dia, mengurangi subsidi yang merupakan hak konstitusional rakyat bisa mendegradasi wibawa pemerintah itu sendiri.
Dia menyebut peran negara berkuran jika terus-menerus menurunkan subsidi kepada rakyat terutama untuk produk-produk yang menguasai hajat hidup orang banyak.
Anggota Fraksi PDIP DPR Darmadi Durianto menggunakan frasa bakteri kapitalisme menanggapi isu pemerintah akan menaikkan harga gas LPG subsidi dan pertalite.
- DPR Desak Manajemen Pelabuhan Tanjung Priok Berkoordinasi Terkait Bongkat Muat dengan Polisi
- Sempat Tabrak Fortuner, Xenia Bermuatan Jeriken Pertalite Ditinggal Kabur Sopirnya
- Pertamina Resmi Tutup Satgas Ramadan dan Idulfitri 2025, Suplai BBM-LPG Lancar
- KPK Pastikan Tak Ada Kendala dalam Penyidikan Tersangka Anggota DPR Anwar Sadat
- Hakim Terjerat Kasus Suap Lagi, Sahroni Mendorong Reformasi Total Lembaga Kehakiman
- SPBU di Denpasar Diduga Oplos BBM Pertalite