Tanggapi Isu Kenaikan Harga Pertalite dan LPG, Darmadi DPR: Hindari Bakteri Jahat Kapitalisme
Darmadi mengaku khawatir jika isu kenaikan tersebut benar-benar terjadi.
“Rakyat makin terhimpit. Daya beli melemah, pengangguran bisa meningkat, gejolak sosial pasti meningkat," ujar dia.
Semestinya, kata dia, Pemerintah bisa mencari alternatif lain selain menaikkan BBM.
“Subsidi memang perintah konstitusi. Jadi, tidak ada alasan bahwa itu memberatkan keuangan negara. Kenapa ada subsidi? Karena konsep ekonomi gotong royonglah jadi spirit di situ,” kata Darmadi.
Menurut dia, rakyat yang masuk golongan kurang mampu memang sudah seharusnya jadi tanggung jawab negara.
“Itulah konsep berkeadilan. Yang lemah harus dilindungi (Survival of the Weakest)," jelasnya.
Sekali lagi, kata dia, mengurangi subsidi yang merupakan hak konstitusional rakyat bisa mendegradasi wibawa pemerintah itu sendiri.
Dia menyebut peran negara berkuran jika terus-menerus menurunkan subsidi kepada rakyat terutama untuk produk-produk yang menguasai hajat hidup orang banyak.
Anggota Fraksi PDIP DPR Darmadi Durianto menggunakan frasa bakteri kapitalisme menanggapi isu pemerintah akan menaikkan harga gas LPG subsidi dan pertalite.
- Pengamat Hardjuno Soroti Langkah DPR Memasukkan RUU Tax Amnesty ke Prolegnas 2024
- DPR Minta Kejaksaan Profesional di Sidang Praperadilan Tom Lembong
- Jelang Nataru, Pertamina Patra Niaga Regional JBB Cek Lembaga Penyalur BBM & LPG di Seluruh Wilayah
- KPK Incar Aset Anwar Sadad yang Dibeli Pakai Duit Kasus Korupsi Dana Hibah
- Siang Ini, DPR Pilih Lima Capim dan Cadewas KPK Pakai Mekanisme Voting
- Harapkan Semua Target Prolegnas 2025 Tercapai, Sultan Siap Berkolaborasi dengan DPR dan Pemerintah